TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Anda kenal Dolly Parton? Ya, wanita kelahiran 19 Januari 1946, di Locust Ridge, Tennessee, AS, bukan lagi sekadar penyanyi, gitaris, dan aktris musik country Amerika yang terkenal karena memelopori bertemunya antara gaya musik country dan pop.
Lebih dari itu. Wanita cerdas, yang lahir dari keluarga petani miskin, anak keempat dari 12 bersaudara. Dia begitu memahami eseni untuk apa sebuah karya seni itu ‘harus dilahirkan’ ke tengah manusia yang beragam. Tak sekadar untuk memenuhi hasrat cukong industri musik dan seni lainnya seperti perfilman.
“…memelopori bertemunya antara gaya musik country dan pop.”
Lantaran, bagi wanita yang berangkat ke Nashville untuk mengejar karir di bidang musik, di balik esensi itu, ternyata, akan melahirkan banyak hal: Reputasi dan, tentu saja, diikuti gelimang harta.
Itu kenapa, sosok yang mengubah kesuksesan sebagai penulis lagu dan penyanyi country tidak hanya menjadi bintang musik pop, tetapi juga bekerja sebagai aktor, pengusaha sukses, dan dermawan.
BACA JUGA
- Serial Orang Tajir: Dolly Parton, Kisah Anak Petani Tembakau
- Serial Orang Tajir: Mick Jagger Donasikan Warisan Rp8,12 Triliun, Anakku Tak Butuh
Dengan sikap feminin mereka yang kuat pada tahun 1960an dan 1970an, tulis countrymusichalloffame.org, Parton dan sesama pionir Loretta Lynn dan Tammy Wynette melakukan revolusi di dunia musik country untuk artis wanita. Kemudian membawa perjuangannya selangkah lebih jauh dengan terjun ke dunia pop—menjadi sampul Rolling Stone, meraih hits pop, dan membintangi serangkaian film Hollywood.
Bahkan, marca.com menulis, Dolly Parton, ikon country legendaris, bukan hanya tokoh musik yang kuat; dia adalah kekuatan finansial yang harus diperhitungkan. Dengan kekayaan bersih 650 juta dolar AS, kekayaan Parton adalah bukti kariernya yang beragam mulai dari musik, akting, penulisan lagu, dan usaha bisnis.
Inti dari kerajaan finansialnya adalah lagu ikonik “I Will Always Love You”, sebuah lagu hit yang menduduki puncak tangga lagu musik country Billboard pada bulan Maret 1974. Meskipun secara luas dianggap sebagai lagu cinta, Parton awalnya menulisnya sebagai perpisahan dengan rekan profesionalnya, Porter Wagoner.
Beberapa laporan menyatakan lagu tersebut telah menghasilkan royalti lebih dari 20 juta dolar AS untuk Parton, menunjukkan popularitasnya yang abadi.
Kesuksesan finansial Parton lebih dari sekadar “I Will Always Love You,”. Dengan 41 album country top-10, 25 single No. 1, dan lebih dari 100 juta album solo terjual, dia terus menjadi kekuatan dominan di industri musik.
Seluruh katalog lagunya, yang konon berisi lebih dari 3.000 lagu, diperkirakan bernilai lebih dari 150 juta dolar AS. Perkiraan pendapatan tahunan Parton, sebagian besar berasal dari royalti lagunya, dikatakan lebih dari 85 juta dolar AS. Memiliki karya seumur hidupnya telah menjadi langkah strategis bagi Parton sejak meluncurkan perusahaan penerbitan musiknya pada tahun 1966. Kekayaan bersih Dolly Parton adalah cerminan dari beragam usahanya.