Jumat, 27 Desember 2024

Ketika Anak Pancong ‘Kumpul’ di Kantor Menko Polhukam

Kisah pertemanan Anak Pancong selama sekitar 40-an tahun tersebut bahkan sudah menjadi sebuah buku berjudul Anak Pancong: Semoga Yang Tersisa Makin Bermakna.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pertemanan panjang sejak semasa remaja masih terjaga di antara tiga orang yang kini menjadi tokoh di bidangnya masing-masing.

Orang pertama adalah Laksamana Madya TSNB Hutabarat (foto kedua dari kiri) yang kemarin, Kamis 25 April 2024, dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Sekretaris Jenderal (Sesjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).

(Dari kiri ke kanan) Dirut PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi, Sesjen Wantannas Laksdya Cokky Hutabarat, Ibu Cokky Hutabarat,  Direktur Bank Danamon Syariah Herry Hykmanto/istimewa
(Dari kiri ke kanan) Dirut PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi, Sesjen Wantannas Laksdya Cokky Hutabarat, Ibu Cokky Hutabarat, Direktur Bank Danamon Syariah Herry Hykmanto/istimewa

Pelantikan Cokky Hutabarat, panggilan akrab jenderal berbintang tiga itu, sebagai Sesjen Wantannas dilakukan oleh Menteri Koordinator bidang Politik Hukum Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto, yang mewakili Presiden Jokowi.

Dewan Ketahanan Nasional adalah lembaga dengan Presiden sebagai Ketua. Sesjen Wantannas juga merangkap anggota yang terdiri dari:

  • Wakil Presiden
  • Menko Polhukam
  • Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
  • Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
  • Menteri Sekretaris Negara
  • Menteri Dalam Negeri
  • Menteri Luar Negeri
  • Menteri Pertahanan
  • Menteri Komunikasi dan Informatika
  • Menteri Hukum dan HAM
  • Panglima Tentara Nasional Indonesia
  • Kepala Kepolisian RI
  • Kepala Badan Intelijen Negara
  • Anggota Tambahan dapat ditunjuk sesuai kebutuhan

Dalam momen pelantikan itu, hadir sahabat sejak belia dari Cokky Hutabarat yakni Herry Hykmanto (kanan) yang kini menjabat sebagai Direktur Bank Danamon Syariah.

Sebagai profesional, Herry Hykmanto tercatat sebagai bankir pertama yang memperoleh sertifikasi internasional untuk letter of credit dari International Chamber of Commerce, Perancis, pada tahun 1998.

Di Bank Danamon, Herry Hykmanto bertanggung jawab untuk urusan perbankan syariah, kredit SME, sustainable finance, Corporate Real Estate Management (CREM)

Orang ketiga (paling kiri) adalah Arief Mulyadi, Dirut PT Permodalan Nasional Madani (PNM), badan usaha milik negara (BUMN) pembiayaan ultra mikro.

Tanggung jawab Arief Mulyadi pastilah tidak kecil karena harus mengurusi tidak kurang dari 15,2 juta nasabah PNM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Cokky, Herry, dan Arief Mulyadi menuntut ilmu di sekolah yang sama ketika remaja yakni SMP Negeri 74 Rawamangun dan SMA Negeri 31 Kayumanis, keduanya di Jakarta Timur.

Meski begitu, Arief Mulyadi tidak sekolah pada tahun yang sama dengan Cokky dan Herry. Dirut PNM itu adik kelas setahun dari mereka berdua, baik di SMP maupun SMA.

Namun, Herry Hykmanto dan Arief Mulyadi tidak menuntaskan belajar di SMA Negeri 31 karena harus pindah ke luar kota. Keduanya pindah SMA ke Bandung.

Semasa masa remaja di era 1980—1990-an, ketiga tokoh itu sempat juga nongkrong bareng. Belakangan, komunitas itu menyebut dirinya sebagai Anak Pancong.

Anak Pancong baru-baru ini, tepatnya 15 April 2024, berkumpul dalam momen halal bi halal. Herry Hykmanto berhalangan hadir di momen silaturahim tersebut.

“Persahabatan Anak Pancong bukan lagi sekadar hubungan pertemanan. Lebih daripada itu, telah terbentuk rasa persaudaraan,” ungkap Cokky Hutabarat yang juga founder Anak Pancong.

Arief Mulyadi merasa pertemanan yang sudah berjalan bertahun-tahun seperti baru saja berlalu.

Gak terasa, pertemanan kami itu udah 40-an tahun. Hampir setengah abad. Perasaan saya masih inget banget bagaimana kita masa-masa sekolah dulu pakai celana putih abu-abu,” kata Arief Mulyadi ketika itu.

Nama lain di komunitas Anak Pancong yang berkiprah di level nasional adalah Deputi bidang Usaha Mikro Menteri Koperasi Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Dr Yulius, Dirut PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) Leonard M. Manurung, dan komedian senior Cing Abdel Achrian

Kisah pertemanan Anak Pancong selama sekitar 40-an tahun tersebut bahkan sudah menjadi sebuah buku berjudul Anak Pancong: Semoga Yang Tersisa Makin Bermakna.

Buku yang terbit pada 2018 itu disunting oleh Cokky Hutabarat dan St Eries ‘Ires’ Adlin yang memang menekuni profesi wartawan dan penulis.

Menurut St Eries Adlin, ada produser film yang sudah melirik untuk memfilmkan kisah Anak Pancong dari buku tersebut. Namun, pandemi Covid-19 membuat rencana tersebut belum terealisasi hingga sekarang.

“Teman-teman sedang memikirkan lagi bagaimana kelanjutan rencana itu. Semoga menjadi kenyataan,” katanya.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Jangan Pakai Kantong Plastik, Larangan Kian Merebak

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Pengusaha dilarang menggunakan kantong plastik. Ini bukan seruan. Namun, lebih dari itu, pernyataan itu adalah larangan.Awalnya,...