TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Hamas pada hari Rabu (6/3) mendesak warga Palestina untuk pergi ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada awal Ramadhan bulan depan, meningkatkan pertaruhan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza, yang diharapkan oleh Presiden AS Joe Biden akan terjadi pada saat itu.
Mengutip kabar di gulf-times.com, seruan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh itu menyusul komentar Presiden AS, Joe Biden, yang disiarkan pada hari Selasa (27/2), ada kesepakatan prinsip untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas selama Ramadhan, sementara sandera yang ditahan oleh militan akan dibebaskan.
- BACA JUGA: Hamas Tolak Lepas Kekuasaan di Jalur Gaza
- BACA JUGA: Konflik Israel-Hamas: DK PBB Belum Sepakati Gencatan Senjata
Baik Israel maupun Hamas meremehkan prospek gencatan senjata dan mediator mengatakan masalah yang paling kontroversial masih belum terselesaikan.
Israel mengatakan pada hari Senin mereka akan mengizinkan salat Ramadhan di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, tetapi menetapkan batasan sesuai dengan kebutuhan keamanan, sehingga menimbulkan kemungkinan bentrokan jika banyak warga Palestina muncul dan kekerasan di Gaza masih berkecamuk.
- BACA JUGA: Benjamin Netanyahu: Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina
- BACA JUGA: Houthi Yaman Tegaskan Tak Akan Berhenti Serang Israel di Laut Merah
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Kamis (29/2) lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak Israel memulai perang tanpa henti di wilayah Palestina.
Meskipun para mediator mengatakan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas hanya akan terjadi dalam hitungan hari, lembaga-lembaga bantuan telah memperingatkan bahaya kelaparan yang akan terjadi di utara Gaza.