Jumat, 22 November 2024

Lobster Air Tawar, Ini Cara Budidaya dari Awal hingga Panen

Hot News

TENTANGKITA.CO, BOGOR – Budidaya lobster air tawar menggiurkan secara ekonomi karena harganya tinggi, artikel ini menjabarkan cara budidaya hewan ini dari awal hingga akhir, simak yang ingin jadi usaha lobster. 

Kita belajar budidaya lobster dari Muhammad Yusuf, seorang pembudidaya dari Serang, Banten. 

Budidaya lobster air tawar yang dilakukan Yusuf berlangsung cukup lama, tidak hanya satu atau dua bulan tapi lebih dari setahun karena mencari bobot ideal untuk konsumsi. 

“Kalau postur tubuhnya besar jadi dagingnya juga lebih kenyal deh dibandingkan sama yang masih kecil kenyalnya, kuranglah enaknya,” ujar Yusuf di channel Youtube “Mizan Tayyibun”.

potensi lobster air tawar di Indonesia

Jenis-jenis Lobster Air Tawar 

Ada berbagai jenis lobster air tawar yang bisa dikembangkan. Paling populer adalah jenis red claw atau capit merah yang bisa tumbuh besar. 

Ukuran lobster jenis  ini bisa dalam 1 kilogram hanya berisi tujuh ekor. 

Ada juga jenis clarkii (Procambarus clarkii) yang tumbuh terbatas hingga sampai sebesar jempol orang dewasa saja. 

Meski butuh waktu sekitar 1,5 tahun untuk mencapai berat ideal konsumsi, tapi menurut pengalaman Yusuf sepanjang tahun ada saja yang membeli lobsternya. 

“Ini sudah dua tahun berjalan, ada saja permintaan,” ujar Yusuf.

Masalah Lobster air tawar  

Seperti halnya hewan lain, lobster air tawar juga menghadapi berbagai masalah. Dari pengalaman Yusuf, lobsternya pernah tiba-tiba mati. 

Jika menemukan kondisi demikian, pertama kali periksa airnya. Bisa jadi airnya kotor dan berpenyakit, karena itu cobalah ganti air. 

Air yang cocok untuk lobster bisa diketahui dengan perkembangannya hewan itu, jika lobster bisa mengalami molting (ganti kulit) maka air itu cocok. Tapi jika proses molting lobster gagal, maka bisa jadi airnya tidak cocok. 

“Jadi intinya kalau lobster itu pada airnya. Kalau air bagus itu aman, jadi kita merawat lobster itu sama saja merawat air,” ujar dia. 

Karena itu, dia tidak pernah memberikan pakan lobster peliharaan pelet, karena kadar amoniak pada pelet tinggi dan akan mencemari air, sehingga harus sering-sering ganti air.

Kapan jual lobster? 

Selain konsumsi, pembudidaya lobster juga bisa menjual anakan, biasanya dijual pada petani lain yang ingin usaha pembesaran. 

Disarankan untuk menjual lobster jika sudah mencapai ukuran sekitar 2 inchi. Dengan ukuran ini, lobster sudah cukup tahan dari penyakit dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

Di Serang, anakan lobster ukuran 2 inchi juga sudah bisa dijual dengan harga cukup tinggi sekitar Rp5.000 per ekor.

Untuk mencapai ukuran 2 inchi, butuh waktu sekitar 2 bulan. 

Pembudidaya lobster juga harus berhati-hati dengan kanibalisme hewan ini. Karena itu biasanya, jika bibit berukuran 2 inchi, maka peluang hidupnya sekitar 50 persen, karena kanibalisme hewan ini. 

“Jika ada yang molting, maka biasanya diserbu yang lain. Itu risikonya. Makanya jika lihat ada yang sedang molting, langsung saja pindah kolam,” ujar dia.

Kanibalisme lobster ini adalah sifat alamiah. Karena itu harus disediakan shelter atau tempat persembunyian berupa pipa dengan jumlah yang lebih banyak dibanding lobster yang ada di kolam itu.  

Pakan Lobster Air Tawar  

Pakan lobster bisa dengan cara alami, misalnya sayur-sayuran sejenis toge, bayam, hingga bonggol brokoli. Untuk pakan hewani bisa berupa cacing atau keong. 

Kalau toge cukup direndam air panas, sedangkan bayam dan bonggol brokoli harus direbus lebih dahulu.

Untuk cacing diberikan dalam keadaan hidup, sedangkan keong bisa diberikan setelah dibuang cangkangnya.  

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...