TENTANGKITA, JAKARTA – Hari ini 17 tahun lalu terjadi tsunami besar di Aceh yang menewaskan ribuan korban.
Gempa terjadi pada Minggu 26 Desember 2004, kebetulan peringatan 17 tahun tsunami Aceh tahun ini juga jatuh pada hari Minggu.
Sebelum gempa terjadi, aktivitas pada Minggu pagi itu berjalan biasa.
Sebagian masyarakat masih tertidur, sebagian lagi sedang berolahraga.
Bahkan sesaat setelah gempa pada pukul 07.59 WIB, aktivitas juga tetap berjalan seperti biasa. Banyak laporan yang menyebutkan masyarakat menangkap ikan hingga jauh ke tengah karena air laut tiba-tiba surut.
BACA JUGA: THE VILLAGE, TEMPAT WISATA BARU DI PURWOKERTO YANG SAYANG UNTUK DILEWATKAN
Menikmati Wisata Pantai dan Surga Penyelam di Pulau Weh, Aceh
Baru kemudian air laut gelombang besar setinggi 30 meter dengan kecepatan hampir 100 meter perdetik menghantam pesisir Aceh.
Korban mulai berjatuhan, awalnya puluhan mulai terlihat bergelimpangan, tapi ternyata itu baru permulaan.
Semakin lama korban yang jatuh makin banyak, ratusan, ribuan hingga mencapai 203.000 orang tewas karena peristiwa tersebut.
Sejauh ini, tsunami Aceh adalah bencana terbesar dalam sejarah modern Indonesia.
Guncangan yang terjadi waktu itu disebut sebagai gempa terbesar ke-5 dalam sejarah manusia.
Hempasan air laut ini tidak sekadar menghanyutkan manusia, tapi merusak segalanya. Pemukiman hancur, bahkan hilang dan bisa menyeret kapal besar hingga 5 kilometer ke tengah daratan.
Tsunami Aceh ini tercatat tidak sekadar menghantam Aceh dan Sumatera Utara, tapi negara-negara sekitar mulai dari India, Sri Lanka, Thailand hingga Maladewa.
Wisata Menikmati Indahnya Matahari Terbit di Pantai Teluk Penyu Cilacap, Jawa Tengah
Pada 2009, pemerintah mendirikan museum untuk mengenang kejadian tersebut, dinamakan Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh. Museum berisi benda-benda dan diorama yang menggambarkan kedahsyatan bencana tersebut.
Arsiteknya adalah Ridwan Kamil yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Barat. Emil, sapaan Ridwan Kamil memenangkan sayembara desain museum pada 2007.
Pada peringatan 17 tahun tsunami Aceh Ridwan Kamil datang Minggu 26 Desember 2021.
Dia menyempatkan diri terlebih dahulu mengunjungi museum tersebut.
Dari laporan media, dia terlihat berdiam cukup lama di sebuah lorong museum yang gelap.
Pantai Sendiki, Surga yang Masih Tersembunyi di Malang, Jawa Timur
“Di sini lorong gelap, tapi perlahan menemukan cahaya. Filosofinya setelah ada kesedihan muncul energi kebangkitan,” ujar dia dikutip media.
Peringatan 17 tahun tsunami Aceh ini dipusatkan di Pelabuhan Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.
Para nelayan menghormati momentum ini dengan tidak melaut selama sehari sejak 2005, setahun setelah peristiwa memilukan itu.
5 Tempat di Yogyakarta untuk Bulan Madu, dari Pantai di Gunung Kidul hingga Restoran di Sleman