TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Pemilih pemula pada Pemilu 2024 terutama dari kalangan mahasiswa punya aspirasi pada calon presiden Indonesia 2024-2029 agar bisa menyediakan akses pendidikan yang terjangkau dan lapangan pekerjaan.
Dalam diskusi “Pojok Bulaksumur UGM” dengan tema “Membidik Program Capres-Caleg di Mata Pemilih Pemula,” para mahasiswa mengaku mengikuti perkembangan Pilpres 2024, namun tidak banyak terpapar soal pemilihan anggota legislatif (pileg).
“Peran anggota legislatif sebenarnya sangat penting, karena berkaitan dengan kebijakan yang dirasakan oleh rakyat,” ujar Linda Kristiani Sianturi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM, dikutip dari siaran pers yang diterima Kamis (25/1).
BACA JUGA:
- Nonton Hasil Quick Count Pilpres 2024 di TV Mana Ya, Simak Dulu Penjelasan Ini
- Joko Widodo Bolehkan Presiden, Menteri Kampanye dan Memihak pada Pemilu, Ini Perdebatan Hukum yang Langsung Ramai
“Anggota legislatif ini kan membuat UU, mengawasi jalannya pemerintahan, termasuk yang sedang ramai soal rencana kenaikan soal pajak ini,” lanjut dia.
Pemilu 2024 ini adalah pengalaman pertama bagi Linda memberikan suara. Karena itu dia cukup antusias mengikuti debat capres KPU yang ditayangkan di stasiun televisi. Namun program-program dari para calon anggota legislatif sulit untuk diakses.
Linda ingin agar presiden yang terpilih nanti mengusahakan agar pendidikan lebih terjangkau oleh masyarakat. Biaya pendidikan menurut dia harus terjangkau semua golongan.
“Saya ketemu teman adik kelas saya di SMA, mereka mengeluh pengen sekali kuliah karena tidak bisa. Kenapa? Ayah saya tidak bekerja dan ibu kerja serabutan dan tidak punya biaya cukup untuk kuliah,” kata Linda.
Linda juga mengusulkan agar pemerintah memperhatikan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi generasi muda, karena saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Teman-teman dia yang sudah menjadi sarjana juga susah mendapatkan pekerjaan. Jika ada lowongan, syaratnya sudah punya pengalaman.
“Bagaimana sarjana yang baru lulus bisa mendapat kerja jika seperti itu,”keluh dia.
Laksito Lintang, mahasiswa Fakultas Filsafat UGM mengungkapkan hal serupa. Menurut dia masalah utama yang dihadapi generasi muda adalah pendidikan dan penciptaan lapangan kerja.
“Sebaiknya memang ada pendidikan gratis dan kemudahan bagi kita mendapatkan pekerjaan,” ujar dia.
BACA JUGA:
- Hasil Quick Count Pilpres 2024 dan Apa Itu Metode Hitung Cepat
- Jokowi Buka Suara Soal Politik Politik, Biar Masyarakat yang Menilai
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM Alfath Bagus Panuntun El Nur mengatakan pada Pemilu 2024, Pilpres memang mendapatkan sorotan lebih besar dibanding Pileg.
Kondisi ini menurut dia adalah tantangan agar Pileg mendapatkan sorotan yang lebih besar agar bisa mengetahui rekam jejak caleg petahana maupun pendatang baru.
Selain itu, anak muda yang terpilih di pileg umumnya berasal dari keluarga yang sudah lama berkecimpung di dunia politik atau sudah memiliki modal.
Penting bagi para politisi untuk memperhatikan aspirasi pemilih pemula pada Pemilu 2024, karena mereka saat ini adalah pemilih terbanyak.