TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Militer Amerika Serikat kembali serang wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, menargetkan peluncur rudal yang diduga digunakan untuk melakukan serangan di Laut Merah.
Dikutip dari Anadolu Agency, United States Central Command atau CENTCOM menyatakan, “Dalam sebuah upaya multi-nasional melindungi kebebasan navigasi dan mencegah serangan lalu lintas maritim AS dan mitranya di Laut Merah, pada 17 Januari sekitar pukul 6 sore (EST), pasukan Komando Pusat AS melakukan serangan terhadap 14 rudal Houthi yang dimuat untuk ditembakkan di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman”.
Rudal-rudal yang siap diluncurkan itu membawa ancaman nyata terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut dan bisa ditembakkan kapan saja.
Ini mendorong pasukan AS menggunakan hak dan kewajiban mereka untuk membela diri,” kata CENTCOM.
Militer Amerika mengatakan serangan itu akan menurunkan kemampuan Houthi melanjutkan serangan pada pelayaran internasional dan komersial di Laut Merah, Selat Bab-el-Mandeb, dan Teluk Aden.
“Tindakan teroris Houthi yang didukung Iran terus membahayakan pelaut internasional dan mengganggu jalur pelayaran komersial di Laut Merah Selatan dan perairan sekitarnya,” kata Jenderal Michael Erik Kurilla, komandan CENTCOM.
“Kami akan terus mengambil tindakan untuk melindungi kehidupan pelaut yang tidak bersalah dan kami akan selalu melindungi masyarakat kami,” kata Kurilla.
Serangan baru ini terjadi setelah kelompok Houthi menargetkan kapal induk milik Amerika, M/V Genco Picardy, di Teluk Aden dengan sebuah drone.
Kelompok Houthi mengatakan serangan mereka bertujuan untuk menekan Israel agar menghentikan serangan mematikan di Jalur Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 24.000 orang sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Amerika Serikat dan Inggris serang Houthi di Yaman dalam beberapa hari terakhir sebagai pembalasan atas serangan tersebut, yang telah menciptakan kekhawatiran akan terjadinya serangan inflasi baru dan gangguan rantai pasokan.
Laut Merah adalah salah satu jalur laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.