TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Kuntoro Mangkusubroto, mantan menteri pertambangan, direktur utama PLN dan pendaki gunung Wanadri asli Purwokerto, Banyumas ini berpulang, Minggu (17/12) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.
Kuntoro lahir dan besar di Purwokerto, hingga melanjutkan kuliah ke Institut Teknologi Bandung (ITB), kampus paling bergengsi saat itu. Setelah lulus, dia langsung mengabdikan diri sebagai dosen di almamaternya.
Kuntoro kemudian melanjutkan studi ke, Northeastern University Stanford University jurusan Industrial Engineer dan lulus pada 1976. Dia juga mengambil teknik sipil di kampus yang sama.
BACA JUGA: Kuntoro Mangkusubroto Meninggal Dunia, Begini Testimoni Singkat Chatib Basri
Gelar S3 diperoleh dari ITB dalam dalam bidang Ilmu Teknik jurusan Ilmu Keputusan pada 1982.
Kuntoro seorang pendaki gunung dan pecinta olah raga alam bebas. Dia bergabung Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri, sebuah klub pecinta alam yang disegani di Indonesia.
Kuntoro Mangkusubroto sosok yang cerdas dan teliti dalam pekerjaan. Karena itulah pada 1983, dia diangkat menjadi staf ahli menteri muda UP3DN Ginanjar Kartasasmita di Kantor Sekretariat Negara.
BACA JUGA: Miris, Banjir di Sumpiuh Banyumas Bikin Sawah Tergenang dan Gagal Panen
Kemudian dia juga pernah menjadi Pembantu Asisten Administrasi Menteri Sekretaris Negara RI Safaruddin Husada, 1984.
Karir Kuntoro Mangkusubroto lanjut menjadi Dirut PT Tambang Batubara Bukit Asam pada 1988. Selanjutnya menjadi Direktur Utama PT. Tambang Timah (TT) pada Desember 1989 hingga 1994.
BACA JUGA: 10 SMA & SMK Negeri Terbaik di Banyumas Berdasarkan UTBK 2021: Purwokerto Mendominasi
Kuntoro kemudian diangkat oleh Presiden Soeharto menjadi Menteri Pertambangan dan Energi pada 1993 dan 1998.
Kemudian setelah Orde Baru tumbang, Kuntoro kembali ke kampus dan mengembangkan ITB School of Business (2001).
Kuntoro kembali menduduki jabatan publik setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkatnya menjadi Kepala Badan Rekonstruksi Aceh – Nias, badan yang mengurusi rekonstruksi setelah tsunami melanda kawasan tersebut.
Presiden SBY kemudian juga mengangkat Kuntoro sebagai kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP).