TENTANGKITA.CO, JAKARTA — Israel mengintensifkan pengebomannya di dalam dan sekitar kota terbesar kedua di Gaza itu pada Selasa (5/12) pagi.
Saat itu, menurut the massenger.com, ambulans dan mobil-mobil pribadi berdatangan ke rumah sakit setempat untuk membawa orang-orang yang terluka dalam babak baru perang di Gaza.
Mengutip mail online, Israel juga bersiap membanjiri terowongan Hamas dengan air laut untuk membasmi teroris. Israel mengangkut pompa-pompa bertenaga tinggi ke Gaza.
BACA JUGA
- 500 Lubang Terowongan Bunker Bawah Tanah Hamas yang Diledakkan Israel Dekat dengan Masjid dan Taman Bermain
- UNRWA: Tidak Ada Lagi Tempat yang Aman di Gaza dari Serangan Militer Israel
Israel telah membangun sebuah sistem pompa besar untuk membanjiri jaringan terowongan Hamas yang kompleks di bawah Jalur Gaza dengan air laut.
IDF selesai membangun beberapa pompa air laut besar sekitar satu mil di sebelah utara kamp pengungsi Al-Shati pada pertengahan November, Wall Street Journal melaporkan.
Pompa-pompa tersebut, setidaknya lima di antaranya telah terbangun, masing-masing dapat memompa ribuan kaki kubik air dari Laut Mediterania ke dalam terowongan-terowongan tersebut per jamnya, yang akan membuat terowongan-terowongan tersebut banjir dalam hitungan minggu.
Mesir berhasil menggunakan air laut untuk membanjiri terowongan Gaza di masa lalu, tetapi dengan semua mata tertuju pada Israel, beberapa pihak menyatakan kekhawatirannya akan konsekuensi dan reaksi dunia internasional.
BACA JUGA
- Selain Diserang Israel, Gaza Juga Dilanda Wabah Penyakit Menular
- Israel Perluas Serangan di Gaza, PBB Serukan Dialog
Sebelum konflik, www.idf.il menulis, setiap bulan, Israel mengirimkan bahan bangunan ke Gaza untuk proyek-proyek sipil. Bahan-bahan ini oleh Hamas untuk pembangunan terowongan. Sejak Januari 2014, 4.680 truk yang membawa 181 ribu ton kerikil, besi, semen, kayu, dan pasokan lainnya telah melewati perlintasan Kerem Shalom menuju Gaza.
Dengan pasokan ini, Hamas dapat membangun rumah, rumah sakit, sekolah, dan perpustakaan. Hamas bisa saja membangun infrastruktur untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk Gaza. Namun, Hamas justru memilih untuk memperluas kota teroris bawah tanahnya.
JUMLAH KORBAN DAN KEHANCURAN |
Update terbaru dari kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA, mengkonfirmasi meningkatnya jumlah korban dan kehancuran di tengah “bombardir Israel yang gencar dari udara, darat, dan laut”. “Dari sore hari (Sabtu) 2 Desember hingga sore hari (Minggu) 3 Desember, sedikitnya 316 orang terbunuh dan sedikitnya 664 lainnya terluka di Gaza,” demikian laporan terbaru dari OCHA, dengan menambahkan seorang tentara Israel dilaporkan terbunuh di daerah kantung tersebut pada akhir pekan lalu, dan seorang tentara Israel lainnya telah meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya. (news.un.org) |