Jumat, 22 November 2024

Gencatan Senjata Israel dan Hamas: Gelombang Ketiga 39 Tahanan Remaja Warga Palestina Dibebaskan

Ratusan warga menerima para tahanan yang dibebaskan, meneriakkan slogan-slogan ucapan selamat atas pembebasan mereka.

Hot News

TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Otoritas Israel kembali membebaskan 39 tahanan warga Palestina yang menjadi bagian dari kesepakatan pertukaran sandera antara Hamas dan Israel.

Pembebasan 39 tahanan berusia remaja warga Palestina pada Minggu malam, 27 November 2023 itu merupakan gelombang ketiga pertukaran sandera menyusul gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Menurut laporan Kantor Berita Palestina,WAFA, bus dan kendaraan milik Komite Palang Merah Internasional mengangkut beberapa tahanan yang dibebaskan dari penjara militer Ofer ke Lapangan Martir Yasser Arafat di pusat Ramallah.

Sementara itu, 21 tahanan warga Yerusalem dibebaskan dari tahanan Al Maskobiyah pusat ke rumah keluarga mereka masing-masing.

Ratusan warga menerima para tahanan yang dibebaskan, meneriakkan slogan-slogan ucapan selamat atas pembebasan mereka.

Terlihat juga plakat lain yang menyerukan pembebasan semua tahanan di penjara pendudukan Israel.

Pada Sabtu 25 November, otoritas Israel membebaskan 39 tahanan yang terdiri dari 33 anak-anak dan 6 perempuan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran gelombang kedua antara Hamas dan dan Israel.

BACA JUGA: Ganjar & Mahfud Bakal Naikkan Gaji Guru Hingga Rp30 Juta, Begini Kata Sandiaga Uno

Tahanan itu dibebaskan dari penjara militer Israel di Ofer, yang dibangun secara ilegal di tanah Palestina di barat daya kota Beitunia, sebelah barat Ramallah, dan dari penjara Kompleks Rusia di Yerusalem yang diduduki.

Mobil milik Komite Palang Merah Internasional (ICRC) membawa sebagian besar tahanan dari penjara militer Ofer ke kotamadya Al-Bireh di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.

Di tempat terpisah, seperti ditulis Kantor Berita Palestina, WAFA, lima wanita dan satu anak dibebaskan dari penjara Kompleks Rusia, dan disambut hangat oleh keluarga mereka.

SERUKAN PEMBEBASAN SELURUH TAHANAN

Ratusan orang berkumpul di alun-alun Kota Al-Bireh menyambut para tahanan yang dibebaskan. Mereka slogan merayakan pembebasan dan menyerukan pembebasan semua tahanan yang ditahan di beberapa penjara Israel.

Gelombang kedua tahanan yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan pertukaran itu termasuk enam wanita. Keenamnya adalah: Israa Jaabis, Fadwa Hamada, Aisha Afgani, Nurhan Awwad, Shorouq Duwayat, dan Maysoun Musa.

BACA JUGA: KJP Bulan Desember 2023 Kapan Cair: Tetap Bisa Cair Awal Bulan Kok ke Rekening Bank DKI!

Sejak Sabtu dini hari, ratusan warga dan kerabat para tahanan telah berkumpul di depan pintu masuk penjara militer Ofer dan Lapangan Kota Al-Bireh untuk menunggu pembebasan putra dan putri mereka dari penjara Israel.

Di Yerusalem yang diduduki, pasukan pendudukan Israel melarang keluarga para tahanan perempuan yang dibebaskan untuk merayakan atau menerima ucapan selamat di rumah.

Mereka juga menghalangi kedatangan tahanan wanita Israa al-Jaabees yang dibebaskan selama beberapa jam.

Sebelumnya, pada Jumat lalu, otoritas Israel membebaskan 39 tahanan yang terdiri dari 24 wanita dan 15 anak di bawah umur, Jumat malam waktu setempat, 24 November 2023.

Pembebasan 39 tahanan perempuan dan anak-anak Palestina tersebut merupakan bagian dari pertukaran pelepasan sandera.

Sebagian tahanan sebelumnya ditahan di penjara militer Ofer, sebelah barat Ramallah, ke kota Beitunia. Mereka dibawa dengan menggunakan bus dan kendaraan milik Komite Palang Merah Internasional.

BACA JUGA: Meski Lansia Miskin Tapi Anaknya ASN Dipastikan Gagal Dapat Bansos KLJ 2023. Ini Penjelasannya

Sementara itu, seperti dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA, sebanyak sembilan tahanan perempuan warga Yerusalem dibebaskan dari pusat penahanan al-Moskobiya di Yerusalem.

Menurut laporan WAFA, jumlah tahanan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel mencapai 7.500 orang, termasuk 72 orang perempuan dan 250 orang anak di bawah umur.

Pembebasan para tahanan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas. Kedua belah pihak menyetujui untuk menghentikan serangan selama 4 hari dimulai Jumat 24 November.

ISRAEL DIMINTA HENTIKAN AGRESI

Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menyerukan diakhirinya agresi komprehensif Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Hal tersebut disampaikan Shtayyeh saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Portugal João Gomes Cravinho dan Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon di kantornya di Ramallah.

“Kami ingin menghentikan agresi komprehensif yang dilancarkan pasukan pendudukan terhadap rakyat kami di Gaza dan Tepi Barat,” kata Shtayyeh seperti dilansir WAFA.

BACA JUGA: Celoteh Cing Abdel: Salah Kaprah Soal Putusan MK, Katanya Gibran Padahal Kaesang

PM Palestina itu juga menyerukan agar Israel bertanggung jawab membuka semua penyeberangan untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dan tidak membatasi masuknya bantuan melalui jalur Gaza. penyeberangan Rafah dengan Mesir.

Dia juga menyerukan agar rakyat Palestina dapat kembali dengan bebas ke rumah mereka di Jalur Gaza utara.

PM Palestina itu menegaskan bahwa serangan pasukan pendudukan dan teroris penjajah di Tepi Barat harus dihentikan, dan menekankan bahwa ada kebutuhan mendesak bagi intervensi internasional untuk mencairkan dana pajak Palestina yang dipegang oleh pemerintah pendudukan.

Mohammed Shtayyeh menyerukan pembentukan front internasional untuk mengakui negara Palestina, mendukung keanggotaan penuhnya di PBB, mengakhiri pendudukan, dan menerapkan solusi dua negara.

“Harus ada solusi politik yang komprehensif di seluruh wilayah Palestina untuk mengakhiri pendudukan dan menjaga persatuan rakyat dan tanah Palestina,” ujarnya.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...