TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Anda pasti tak pernah tahu atau berpikir kalau besok hari Minggu (19/11) adalah Hari Toilet Sedunia dan Hari Air Sedunia 2023.
Kampanye Hari Toilet Sedunia 2023 mengajak masyarakat untuk ‘menjadi seperti burung kolibri’ – mengambil tindakan sederhana untuk membantu mempercepat perubahan.
Tema tahun ini adalah ‘Mempercepat Perubahan’, menggunakan burung kolibri untuk menginspirasi orang-orang agar mengambil tindakan pribadi untuk membantu memperbaiki toilet dan sistem sanitasi. Demikian keterangan tertulis dari badan kesehatan dunia (WHO) PBB lewat www.un.org.
Burung kolibri adalah simbol Hari Toilet Sedunia dan Hari Air Sedunia 2023.
Dalam cerita kuno, seekor burung kolibri melakukan apa yang dia bisa untuk memadamkan api yang besar – membawa tetesan air di paruhnya. Tindakannya – meskipun kecil – membantu memecahkan masalah besar.
Baca Juga
- Resolusi PBB: Hamas Diminta Bebaskan Semua Sandera
- PBB Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Kenang Petugas yang Terbunuh di Gaza
Apa Anda Tahu?
- Ada 3,5 miliar orang yang hidup tanpa toilet yang aman dan 2,2 miliar orang yang hidup tanpa air minum yang aman.
- Ada 419 juta orang masih buang air besar di tempat terbuka (‘buang air besar sembarangan’).
- Ada 2 miliar orang – seperempat dari populasi dunia – tidak memiliki fasilitas cuci tangan yang memadai di rumah untuk mencuci tangan dengan sabun dan air.
- Air, sanitasi, dan kebersihan yang tidak aman bertanggung jawab atas kematian sekitar 1.000 balita setiap harinya. (UNICEF 2023)
- Pada tingkat saat ini, 3 miliar orang masih akan hidup tanpa toilet yang aman, 2 miliar tanpa air minum yang aman, dan 1,4 miliar tidak memiliki fasilitas kebersihan dasar pada tahun 2030. (Sumber: WHO)
Toilet itu kecil tapi perkasa – seperti burung kolibri!
Toilet adalah batu fondasi kesehatan masyarakat dan memainkan peran penting dalam melindungi lingkungan.
Baca Juga
- Sersan Satu Renita Raih Penghargaan Petugas Polisi Wanita PBB Terbaik 2023
- PBB Umumkan Jumlah Korban Tewas Di Israel dan Jalur Gaza
Membiarkan begitu banyak orang tanpa toilet yang aman berarti membahayakan seluruh Agenda 2030, dengan orang-orang termiskin, terutama perempuan dan anak perempuan, membayar harga tertinggi dalam hal kesehatan yang buruk, pendidikan yang terlewatkan, hilangnya produktivitas dan rasa tidak aman secara umum.