Jumat, 22 November 2024

Israel-Hamas: Gaza ‘Kuburan’ Bagi Anak-Anak

"Ketika seorang anak berusia delapan tahun mengatakan kepada Anda  ia tidak ingin mati, sulit untuk tidak merasa tidak berdaya," tulis Martin Griffiths di platform sosial X.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Gaza  menjadi “kuburan” bagi anak-anak dengan ribuan orang  terbunuh dalam pemboman Israel, sementara lebih dari satu juta orang menghadapi kekurangan bahan pokok dan trauma seumur hidup, demikian ungkap para pegiat kemanusiaan PBB pada hari Selasa (31/10) di news.un.org.

Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths, yang  mengunjungi Israel dan Wilayah Palestina yang diduduki, berbicara kepada keluarga-keluarga di Gaza melalui telepon dari Yerusalem timur pada hari Selasa (31/10) dan mengatakan  apa yang  mereka alami sejak berawalnya  pembalasan Israel atas serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober lalu “sangat menghancurkan”.

“Ketika seorang anak berusia delapan tahun mengatakan kepada Anda  ia tidak ingin mati, sulit untuk tidak merasa tidak berdaya,” tulis Martin Griffiths di platform sosial X.

Baca Juga



Pada hari Senin (30/10), Griffiths bertemu di Yerusalem dengan anggota keluarga dari lebih dari 230 sandera yang ditahan di Gaza sejak 7 Oktober. Dilaporkan  sekitar 30 dari mereka yang diculik oleh teroris Hamas adalah anak-anak.

Kepala bantuan PBB mengatakan  selama beberapa minggu terakhir keluarga-keluarga ini “hidup dalam penderitaan, tidak tahu apakah orang yang mereka cintai masih hidup atau sudah meninggal”, dan ia tidak dapat “membayangkan” apa yang mereka alami.

PBB telah berulang kali menyerukan pembebasan para sandera dengan segera dan tanpa syarat.

Dilaporkan lebih dari 3.450 anak telah tewas di Gaza menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, kata juru bicara Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), James Elder, kepada para wartawan di Jenewa, Selasa.

Baca Juga


BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Sebanyak 1.000 anak lainnya dilaporkan hilang dan mungkin terperangkap atau tewas di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan atau pemulihan, kata kantor koordinasi urusan kemanusiaan PBB, OCHA.

Juru bicara OCHA, Jens Laerke, mengatakan bahwa “hampir tak tertahankan untuk memikirkan anak-anak yang terkubur di bawah reruntuhan dengan kemungkinan yang sangat kecil untuk mengeluarkan mereka”.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...