TENTANGKITA.CO – Paus Fransiskus pemimpin tertinggi umat katolik dunia menyerukan gencatan senjata secepatnya di Gaza, Palestina di tengah meningkatnya kekerasan dan bencana kemanusiaan di wilayah tersebut.
Paus Fransiskus, yang berbicara kepada umat beriman di Lapangan Santo Petrus di Roma pada hari Minggu Angelusnya, mendesak dunia untuk ikut berdoa bagi penyelesaian situasi serius di Gaza.
“Biarlah ada gencatan senjata. Perang selalu merupakan kekalahan – selalu, selalu,” ujar dia, dikutip dari Anadolu Agency.
“Semoga tidak ada seorang pun yang mengabaikan kemungkinan bahwa senjata-senjata itu mungkin akan dibungkam,” tambahnya.
Israel membombardir Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok Palestina Hamas melakukan serangan lintas batas, menewaskan 1.400 orang, dan menyandera banyak orang.
Warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza telah meningkat menjadi 8.005, termasuk 3.342 anak-anak, 2.062 wanita, dan 460 orang lanjut usia, menurut Kementerian Kesehatan.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, pada hari Sabtu mengumumkan “memperluas operasinya,” dan beralih ke “fase berikutnya dari perang kita melawan Hamas,” yang mencakup operasi darat.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut.
Menteri Hak-hak sosial Spanyol Ione Belarra meminta Eropa segera bertindak melawan “genosida yang direncanakan” di Palestina.
“Hari ini kami di sini mendampingi semua orang baik di negara kami dan juga semua orang di seluruh Eropa yang ingin meminta dan menuntut diakhirinya genosida yang direncanakan ini, pembersihan etnis rakyat Palestina yang sedang dilakukan untuk selamanya. oleh Negara Israel,” kata Belarra dalam sebuah dalam video yang dibagikan di akun X-nya, saat mengikuti aksi pro pro-Palestina di Madrid.
Para pemimpin Eropa, termasuk Spanyol, “tidak siap menghadapi gawatnya situasi ini,” katanya. Dia menekankan: “Kami tidak ingin terlibat dalam genosida yang direncanakan ini dan kami pikir Eropa harus segera bertindak. Saya percaya bahwa Eropa akan membayar mahal atas kemunafikan ini.”
Ia melanjutkan: “Masyarakat terkejut melihat bagaimana seluruh posisi Uni Eropa berada di bawah kepentingan Amerika Serikat dan Negara Israel.”
Menteri tersebut meminta negara-negara Eropa menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel, dan menerapkan sanksi ekonomi yang patut dicontoh terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan seluruh pemimpin politik, serta embargo senjata.
“Tentu saja, (kita harus) membawa Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk diadili sebagaimana adanya, seorang penjahat perang,” katanya dan menambahkan: “Saya bersikeras, bukan dengan diam dan tidak dengan keterlibatan kami. Uni Eropa untuk bertindak.”