TENTANGKITA, JAKARTA – Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman atau BEM Unsoed yang diduga melakukan pelecehan seksual sudah diberhentikan dengan tidak hormat.
BEM Unsoed juga akan membawa masalah ini pada Unit Layanan Pengaduan dan Kekerasan (ULPK) Unsoed namun korban tidak menginginkan masalah ini dibawa ke pihak manapun.
“BEM Unsoed tetap menghargai dan mengutamakan perspektif korban,” ujar pernyataan sikap BEM Unsoed.
Keputusan untuk tidak membuat rilis .ataupun publikasi lainnya semata karena prinsip utama BEM Unsoed adalah melindungi korban, ujar BEM Unsoed.
“Bukan menutupi kasus apalagi melindungi pelaku. Korban hanya meminta pelaku dikeluarkan dari BEM Unsoed serta tidak menghubunginya lagi,” tambah pernyataan BEM Unsoed.
Dugaan Pelecehan Seksual BEM Unsoed, Kronologi dan Pernyataan Sikap
Pengurus BEM Unsoed Purwokerto diterpa masalah dugaan pelecehan seksual.
Dugaan ini muncul ke publik setelah akun twitter @Unsoedfess1963 pada Rabu 8 Desember 2021 mencuit
“Jends Bem unsoed kemana ya? Padahal aku denger ada anak bem u kena sp3 karena pelecehan seksual? Kira2 ini didampingi gak sama menteri advokasinya ke ULPK Unsoed (Unit layanan dan pengaduan kekerasan),”
Akun ini tidak hanya sekali mengunggah tentang dugaan pelecehan seksual.
Unggahan lain
“Jends maap nih baru kelar ngerjain laprak, jd baru ngikutin. bedanya plcehan sama kkerasan tu apa? redaksinya beda ni yg hasil hmj sama si eksekutif,”
Cuitan yang lain adalah:
“Jends aku ga di pihak manapun, tapi yuk udah yuk. Ayo kita hargain korban dgn ga ngeblow up lagi. Bayangin kalo jd dia dan ada isu wara wiri di sosmed. Meskipun org gatau itu dia, tapi mental dia pasti terguncang. Yuk hargai korban dan jaga dia biar cepet pulih dgn ga (cont).
Kronologi
Berikut kronologi lengkap dugaan pelecehan mahasiswa Unsoed dilansir dari akun Instagram @bangsamahasiswa.
- Awalnya, Sabtu 27 November 2021 BEM alias Komahi Unsoed menerima informasi jika salah satu pengurus RCT diduga melakukan pelecehan seksual.
- Komahi Unsoed selanjutnya meminta klarifikasi terhadap RCT dan mengakui telah melakukan pelecehan seksual.
- Minggu, 28 November 2021 Komahi Unsoed menggelar rapat internal terkait perumusan surat peringatan (SP) ketiga untuk RCT.
- Senin, 29 November 2021 BPHK Komahi Unsoed selanjutnya menggelar pertemuan dengan pembina Komahi, ketua jurusan, dan dosen HI Unsoed untuk memberikan informasi dan berkonsultasi.
- Selanjutnya, BPHK Unsoed juga menggelar pertemuan dengan pendamping korban untuk mendengarkan penjelasan dari versi korban dan mengkonfirmasi kebenaran.
- Selasa, 30 November 2021, Sp3 diserahkan kepada pembina Komahi Unsoed untuk ditandatangani dan diberikan kepada RCT sebagai bukti resmi pemutusan hubungan secara tidak terhormat.
- Minggu, 5 Desember 2021 Komahi Unsoed kembali menggelar pertemuan dengan RCT dan pendampingnya. Pada pertemuan tersebut, surat pernyataan dari Komahi Unsoed resmi ditandatangani.
- Dengan kondisi tersebut, Komahi Unsoed tidak akan memberikan ruang terhadap pelaku dugaan pelecehan seksual.
Pedagang Lesehan Malioboro Yogyakarta Galang Dana untuk Korban Semeru