Jumat, 22 November 2024

Sri, PNM dan Kisah Sukses Usaha Kerajinan Kain Sasirangan

Sukses tidak jatuh dari langit. Ada proses menyertai. Begitulah yang dialami nasabah UMi binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Sri Hartaty.

Hot News

TENTANGKITA.CO – Sukses tidak jatuh dari langit. Ada proses yang menyertai. Begitulah yang dialami nasabah, UMi binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Sri Hartaty.

Kini mereka mendapatkan apresiasi dari Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Suahasil Nazara saat kunjungannya ke toko kerajinan kain sasirangan miliknya di Sungai Jingah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Jumat (29/9) tulis pnm.co.id.

Di depan Wamen Keuangan, Sri Hartaty menunjukkan cara menjulur kain dari kain warna putih. “Menjulur kain merupakan pekerjaan paling rumit dari proses membuat kain sasirangan.  Ini memakan waktu satu bulan.”

Cara memberikan warna kain dari kain putih menjadi kain bermotif sasirangan diperihatkannya di depan Wamen.

Baca Juga



Perjalanan Sri beserta  PNM di tengah-tengah masyarakat UMi tidak sebentar dan mudah. Memulai bisnis bersama PNM diawali  dari plafon pinjaman  Rp2 juta dan  kini sudah mencapai Rp5 juta.

Usaha dibangun tidak mudah. Terutama saat Indonesia ‘dikepung’ pandemi Covid-19.

Namun, itu tadi,  tantangan itu justru menjadi berkah. Masuknya pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap usaha kain sasirangannya. PNM pun –yang bertahan dengan perjuangannya– alami peningkatan jumlah nasabah di tengah-tengah terpaan pandemi Covid-19. Pada saat itulah Sri  bergabung dengan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Selain akses terhadap permodalan, Sri juga mengikuti berbagai pendampingan setiap Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) Bermakna dan program Pelatihan Kapasitas Usaha (PKU) PNM.

Variasi produk Sri   kini semakin banyak. Mulai dari kain, baju kemeja, gaun, kerudung, hingga mukena. Tidak hanya itu, awal mula usahanya yang hanya menjual beberapa potong kain per bulan, kini ia membungkus ratusan pesanan per bulan.

Baca Juga



Melihat Success story itu membuat Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Suahasil Nazara terkesan. Itu mengapa dia meminta  agar PNM harus terus membina kluster kelompok ultra mikro dan membantu pemasaran produk binaannya.

Wamenkeu  berpesan agar PNM dapat terus memberikan pembiayaan dan pendampingan agar nasabah lebih berdaya dan bahkan terjadi peningkatan kualitas (naik kelas).

Dukungan Suahasil juga terlihat saat dirinya mengapresiasi jumlah nasabah PNM yang telah mencapai 14,8 juta hingga Agustus 2023, dan berpesan agar terus ditingkatkan.

PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...