TENTANGKITA.CO – Pemerintah Amerika Serikat memiliki pengetahuan rinci Angkatan Darat Indonesia melakukan kampanye pembunuhan massal terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dimulai pada tahun 1965.
Demikian menurut dokumen-dokumen yang baru saja dideklasifikasi dan dipublikasikan oleh National Security Archive di The George Washington University.
“Berkas Kedutaan Besar AS di Jakarta yang Baru Saja Dideklasifikasi Merinci Pembunuhan Tentara dan Dukungan AS untuk Menumpas Gerakan Buruh Kiri…” nsarchive.gwu.edu
Dokumen-dokumen baru ini menunjukkan para diplomat di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menyimpan catatan mengenai para pemimpin PKI yang dieksekusi, dan para pejabat Amerika Serikat secara aktif mendukung upaya Angkatan Darat Indonesia untuk menghancurkan gerakan buruh yang condong ke kiri.
Baca Juga
- Nonton Film G30S PKI Malam Minggu 30 September 2023, CEKIDOT LINK dan Sinopsis Lengkap
- Besok Sabtu 30 September 2023, Berikut Rekomendasi Daftar 5 Film Tentang Tragedi G30S PKI
Ke-39 dokumen yang disediakan hari ini [17 Oktober 2017] berasal dari koleksi hampir 30.000 halaman berkas yang sebagian besar merupakan catatan harian Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Indonesia, dari tahun 1964-1968.
Koleksi tersebut, yang sebagian besar sebelumnya diklasifikasikan, diproses oleh Pusat Deklasifikasi Nasional sebagai tanggapan atas meningkatnya minat publik terhadap dokumen-dokumen AS yang masih tersisa terkait pembunuhan massal 1965-1966.
Dokumen-dokumen tersebut menyangkut salah satu babak paling penting dan penuh gejolak dalam sejarah Indonesia dan hubungan AS-Indonesia, yang menjadi saksi runtuhnya hubungan antara Jakarta dan Washington secara bertahap, perang tingkat rendah dengan Inggris terkait pembentukan Malaysia, meningkatnya ketegangan antara Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia, meningkatnya radikalisasi Presiden Sukarno, dan perluasan operasi rahasia AS yang bertujuan untuk memicu bentrokan antara Angkatan Darat dan PKI.
Baca Juga
- KPK Belum Pastikan Status Tersangka Mentan Syahrul Yasin Limpo
- Kapolri Buka Rakernis Baharkam Polri di Yogyakarta, Begini Arahannya
Ketegangan ini meletus setelah upaya pembersihan Angkatan Darat oleh Gerakan 30 September – sekelompok perwira militer yang berkolaborasi dengan segelintir pemimpin PKI.
Setelah menumpas Gerakan 30 September, yang telah menculik dan membunuh enam jenderal Angkatan Darat, Angkatan Darat dan sekutu paramiliternya melancarkan kampanye pemusnahan terhadap PKI dan organisasi-organisasi yang berafiliasi dengannya, menewaskan hingga 500.000 orang yang dituduh sebagai pendukung PKI antara bulan Oktober 1965 dan Maret 1966, memenjarakan hingga satu juta orang lainnya, dan akhirnya menggulingkan Sukarno dan menggantinya dengan Jenderal Soeharto, yang memerintah Indonesia selama 32 tahun sebelum ia sendiri digulingkan pada bulan Mei 1998.
Para aktivis hak asasi manusia dan kebebasan informasi di Amerika dan Indonesia, para pembuat film, serta sekelompok Senator Amerika yang dipimpin oleh Tom Udall (D-NM), menyerukan agar dokumen-dokumen tersebut dibuka untuk umum.
Dalam sebuah kolaborasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, Arsip Keamanan Nasional bekerja sama dengan Pusat Deklasifikasi Nasional (National Declassification Center/NDC) untuk membuat keseluruhan koleksi ini tersedia untuk publik dengan memindai dan mendigitalkan koleksi tersebut, yang kemudian akan dimasukkan ke dalam alat bantu pencarian digital milik National Archives and Records Administration (NARA).
Baca Juga: KLJ 2023 Tahap 3 Kapan Cair: Rp1,2 Juta atau Rp900 Ribu? Cek Penjelasannya di Sini
Dari 30.000 halaman yang diproses oleh NDC, beberapa ratus dokumen masih dirahasiakan dan sedang dalam proses penelaahan lebih lanjut sebelum diterbitkan pada awal tahun 2018.
Beberapa dokumen dalam koleksi ini telah dideklasifikasi dan disimpan di NARA atau Perpustakaan Kepresidenan Lyndon Johnson pada akhir tahun 1990-an, tetapi ribuan halaman lainnya baru tersedia untuk pertama kalinya setelah lebih dari 50 tahun.