TENTANGKITA.CO – Itulah ‘petuah klasik’ di sepak bola: Bola itu bulat. Kesempurnaan hanya milik Sang Kehidupan. Tim sebesar Argentina, pun pernah merasa ‘dikhianati’ sepak bola. Di luar ekspektasi mereka, di Qatar 2022, kalah dari tim peringkat ke-57 FIFA Ranking, Arab Saudi.
Ada kisah kiper Timnas Inggris, Peter Shilton. “Anda harus yakin Anda akan menang, dan saya yakin kami akan memenangkan Piala Dunia hingga peluit akhir dibunyikan dan kami tersingkir,” kata Peter Shilton.
Kekalahan 0-1 Tim U-24 Indonesia di cabang sepak bola Asian Games 2022 di Hangzhou, China dari Taipei mengguratkan rasa kecewa di dada semua pendukung tim Garuda Muda. Kubu Indonesia, berkaca pada hasil di kualifikasi AFC U-23 dan hasil Taipei vs Korea Utara, percaya diri, kali ini, Taipei, bakal kembali kita gasak. Sekali lagi, peristiwa itu, menegaskan “teori” bola itu bundar diyakini.
BACA JUGA
- Tujuh Tim Ini Lolos Ke 16 Besar Asian Games 2022, Indonesia U-24 Belum
- Tim U-24 Indonesia vs Korea Utara di Asian Games 2022, Kata Erick Thohir Laga Hidup Mati
Itulah sepakbola bola. Segala yang tak mungkin bagi manusia bisa terjadi di lapangan. Itu karena, seperti kata Arsene Wenger saat masih menjadi manejer Arsenal, “Sepak bola bukanlah matematika.”
“Dalam matematika setiap hari Anda tahu, satu ditambah satu adalah dua. Dalam sepak bola, satu pemain ditambah satu pemain tidak selalu menjadi dua pemain.”
Kekalahan adalah bagian dari permainan sepak bola. “Anda tidak bisa memenangkan semuanya, tetapi yang terpenting adalah bagaimana Anda kalah.” Demikian pesan para legenda sepak bola dunia.
Selama bertahun-tahun, Piala Dunia FIFA telah menghasilkan beberapa pertandingan spektakuler dengan hasil yang menakjubkan. Pertandingan-pertandingan tersebut telah memberikan para penggemar sensasi, kegembiraan, dan hiburan yang luar biasa, tetapi beberapa di antaranya telah meninggalkan air mata dan kesedihan bagi para penonton.
Hongaria memasuki edisi 1954 sebagai favorit, dengan tim impian mereka yang terdiri dari Ferenc Puskas, Sandor Kocsis, dan Zoltan Czibor. Mereka menghancurkan Jerman Barat 8-3 di babak penyisihan grup sebelum bertemu kembali di final.
Menariknya, Hungaria unggul 2-0 dalam delapan menit pertama, terlihat nyaman untuk mengangkat gelar juara. Namun, Jerman memberikan perlawanan dan membalikkan keadaan, dan akhirnya menang 3-2, dengan segala rintangan yang ada.
Baca Juga
- Kirgistan Kalah, Bangun Asa Tim U-24 Indonesia Ke 16 Besar Asian Games 2022
- Inilah Hangzhou, Tuan Rumah Asian Games 2022
Tapi, yang paling keren, saat membaca pesan Mia Hamm, anggota tim nasional putti AS yang memenangkan kejuaraan Piala Dunia Wanita pada tahun 1991 dan 1999 dan medali emas Olimpiade 1996 dan 2004.
“Kegagalan terjadi setiap saat. Hal ini terjadi setiap hari dalam latihan. Yang membuat Anda menjadi lebih baik adalah bagaimana Anda bereaksi terhadapnya.” Ya, bola itu bulat, Rizky Ridho!