TENTANGKITA.CO – Ramadhani Bersaudara – Fadhili dan Ibrahim – dan Susan Boyle akan menjadi pesaing berat bagi kontestan asal Indonesia, Putri Ariani di final Top 11 Season 18 yang akan berlangsung Selasa (26/9).
Dalam laporannya, NBC.com mengatakan, setelah Ramadhani Bersaudara – Fadhili dan Ibrahim – pertama kali naik ke panggung AGT 18 untuk audisi mereka, akrobat yang luar biasa ini [di semifinalm Kamis] memukau para juri, dengan Howie Mandel yang menyebutnya sebagai “aksi paling berbahaya yang pernah saya lihat di America’s Got Talent.”
Para juri berdiri selama aksi Ramadhani Bersaudara berlangsung.
Baca Juga
- Lirik Lagu dan Terjemahan I Still Haven’t Found What I’m Looking For Milik U2 yang Dinyanyikan Putri Ariani di AGT 2023
- Bono U2 Tercengang Dengan Penampilan Putri Ariani di panggung AGT 2023, Lagu Miliknya Sarat Pesan Bagi Kemanusiaan Dunia
Mereka sekarang akan bersaing di Top 11 Finale Season 18 bersama The 82nd Airborn Division All American Chorus, Avantgardey, Chibi Unity, Anna DeGuzman, Putri Ariani, The Mzansi Youth Choir, Murmuration, Ahren Belisle, Lavender Darcangelo, dan Adrian Stoica & Hurricane.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah memberikan suara sehingga kami bisa bersama-sama memenangkan kompetisi ini,” ujar Ramadhani Bersaudara dalam akun Instagram pribadinya.
Ancaman Susan Boyle
Pesaing Putri Ariani lainnya adalah Susan Boyle. NBC, media resmi AGT, menggambarkan penampilan Susan dengan judul: Cover “O Holy Night” dari Susan Boyle Benar-Benar Seperti Malaikat.
Baca Juga
- Simon Cowell Beri Bocoran PROFIL Pasangan Duet Putri Ariani di Final AGT 2023, TERNYATA ADALAH……
- Bocoran Pasangan Duet Putri Ariani di AGT 2023, Benarkah Dia Sosok Diva Populer Dunia?
Lalu menggambarkan, lagu ini akan membuat Anda merinding dan sekaligus membuat Anda bersemangat untuk berlibur.
Karena melodinya yang merdu, “O Holy Night” menjadi pilihan populer bagi para penyanyi yang terlatih secara klasik dan telah di-cover oleh Celine Dion, Josh Groban, dan Mariah Carey. Lagu ini menceritakan malam kelahiran Yesus sebagai peristiwa yang sakral dan mengubah dunia.
Awalnya merupakan puisi Prancis yang diaransemen menjadi musik, lirik bahasa Inggrisnya ditulis oleh John Dwight pada tahun 1855.