TENTANGKITA, JAKARTA — Gus Baha menekankan pentingnya sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari dan beragama.
Sikap tawadhu ini menjauhkan manusia dari sifat sombong.
“Agama itu yang paling ditekankan adalah tawadhu. Jika anda tidak bisa tawadhu secara rasa, tawadhu secara ilmu. karena ilmu akan abadi,” ujar Gus Baha yang bernama asli Ahmad Bahaudin Nursalim.
Tawadhu’ yaitu perilaku manusia yang mempunyai watak rendah hati, tidak sombong, tidak angkuh, atau merendahkan diri.
Kata yang sepadan dengan tawadhu adalah rendah hati dan tidak sombong, lawan dari kata takabur.
Gus Baha menyontohkan, jika saya menjadi kyai atau tokoh hebat di suatu wilayah.
Tapi di tempat lain agama juga sudah jalan dan di daerah lain agama juga sudah berjalan.
“Betapa tidak pentingnya saya di kawasan-kawasan yang tidak butuh saya. Atau pada era sebelum ada saya,” ujar dia.
Dengan cara seperti itu, orang pasti tawadhu. Karena dia tahu, daerah yang tidak ada dia ternyata juga ada masjid dan kegiatan keagamaan lain.
“Sehingga kita tidak merasa bahwa jika tidak ada saya agama tidak jalan. Itu zaman Walisongo, tidak ada saya agama juga jalan,” ujar dia.
Demikian juga pada ilmu yang lain misalnya ekonomi.
“Sebelum ada kamu banyak orang kaya. Banyak orang tidak kenal kamu kaya raya,” ujar dia
Demikian juga dengan sikap ikhlas. Jika belum bisa ikhlas secara rasa, ikhlasnya secara ilmu.
Profil Gus Baha
Gus Baha yang bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim adalah kyai muda asal Rembang, Jawa Tengah.
Dia sosok yang yang berusaha menguatkan tradisi intelektual pesantren dan tasawuf.
Selain pada ayahnya Kyai Haji Nursalim dia juga melewati masa remaja dengan belajar Al Quran pada KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al-Anwar Karangmangu, Rembang.
Gus Baha adalah sedikit dari ulama tafsir yang dimiliki Indonesia. Dia memiliki tafsir mendalam dan menjadi Ketua Lajnah Mushaf di Lembaga Tafsir Al-Quran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Di zaman digital ini, ceramah dan kajian-kajian Gus Baha bertebaran di media sosial.
Video ini membuat dia memiliki ribuan pengikut setia di platform media sosial Youtube, Facebook maupun Instagram.
Gus Baha masuk dalam jajaran Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan anggota Dewan Tafsir Nasional.