Jumat, 22 November 2024

Menilik Sejarah Peringatan Maulid Nabi, Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Orang yang pertama kali merayakan Maulid Nabi adalah Raja Irbil, Raja al-Mudzaffar Abu Said Kukburi bin Zainuddin Ali bin Biktikin

Hot News

TENTANGKITA.CO-Peringatan Maulid Nabi dilakukan pada bulan Rabiul Awal. Ulama besar Mesir yang hidup pada abad ke-15, Imam Jalaluddin as-Suyuthi mengatakan dalam kitab Husnul Maqshid fi ‘Amalil Maulid, orang yang pertama kali merayakan Maulid Nabi adalah Raja Irbil, Raja al-Mudzaffar Abu Said Kukburi bin Zainuddin Ali bin Biktikin.

sebagai raja agung dan mulia. Ia memiliki riwayat hidup yang baik. Di tangannya, Masjid Jami’ al-Mudzaffari di Safah Qayisun menjadi makmur.

Sejarawan dan ahli tafsir, Ibnu Katsir turut mengatakan dalam Tarikh-nya bahwa Raja al-Mudzaffar melakukan perayaan Maulid Nabi secara besar-besaran pada bulan Rabiul Awal. Cucu Ibnu al-Jauzi turut menceritakan dalam Mir’at az-Zaman, Raja al-Mudzaffar menyiapkan hidangan hingga 5.000 kepala kambing goreng, 10.000 ayam, 100 kuda, 100.000 burung zabadiyah, dan 30.000 bejana besar yang berisi manisan.

BACA JUGA:Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Maulid Nabi 2023 Jatuh Tanggal Ini, Berikut Kalendernya

Orang yang hadir dalam perayaan Maulid Nabi yang diadakan Raja al-Mudzaffar tersebut adalah para ulama besar dan ulama sufi. Sang raja menyediakan jamuan kepada tamunya itu mulai Dzuhur sampai Subuh.

Kisah perayaan Maulid Nabi yang diadakan oleh Raja al-Mudzaffar ini diabadikan oleh Syaikh Abu Khattab Ibnu Dihyah dalam sebuah kitab yang berjudul at-Tanwir fi Maulid al-Basyir an-Nadzir. Ibnu Dihyah menghadiahkan karyanya itu kepada Raja al-Mudzaffar dan sang raja memberinya imbalan sebesar 10.000 dinar.

Imam Ibnu Ishaq turut meriwayatkannya dari dari Ibnu Abbas,

وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ

Artinya: “Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah.”

Sejumlah peristiwa penting terjadi menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam Sirah Nabawiyah-nya menceritakan riwayat Abdullah bin Ja’far yang menyebut, Siti Aminah–ibunda Nabi Muhammad SAW–melihat ada sebuah cahaya yang keluar dari jasadnya saat ia tengah mengandung putranya itu. Cahaya tersebut menyinari leher-leher unta di Bushra (atau gedung-gedung di Bushra).

BACA JUGA:Masih Rahasia di Final AGT 2023,BOCORANNYA Putri Ariani Akan Duet Bareng Ronan Keating

Dalam riwayat lain dikatakan, Siti Aminah melihat dirinya mengeluarkan cahaya menerangi istana-istana di negeri Syam. Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, hal ini merupakan isyarat bahwa kejayaan dan kekokohan agama Islam akan lahir di negeri Syam.

Selain melihat tanda tersebut, sekitar 50 hari atau 55 hari menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang seorang Gubernur Jenderal Najasyi Habasyah di Yaman, bergerak akan menghancurkan Ka’bah. Namun, upaya tersebut digagalkan langsung oleh Allah SWT.

Setelah Nabi Muhammad SAW lahir, Abdul Muthalib yang tak lain adalah kakeknya, membawa bayi Nabi Muhammad SAW ke Ka’bah dan berdoa di sana. Abdul Muthalib melakukan ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diceritakan dalam Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Pekan Ke-12 Liga Inggris Sabtu (23/11): Arsenal v Nott’m Forest

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Pekan ke-12 Liga Inggris pada Sabtu (23/11) akan menghadirkan sejumlah laga di antaranya tiga tim peringkat...