TENTANGKITA, YOGYAKARTA — Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat akan memutuskan kelanjutan karir politiknya di Jawa Barat atau maju dalam Pemilihan Presiden 2024, pada tahun depan.
Tahun depan dia akan siap terjun total di partai politik dan berjuang sepenuhnya.
“Tapi tahun depan saya akan masuk Parpol. Saya belum tahu (partai apa), yang pasti paling Pancasilais, saya di situ,” kata Ridwan Kamil saat menjadi narasumber dalam diskusi Fisipol Leadership Forum: Road to 2024, di Kampus Fisipol UGM, Kamis 12 Desember 2021.
“Saya tahu diri. Kalau tidak diterima atau tidak ada partai mengusung (menjadi Capres 2024), paling realistis menu politik saya adalah melanjutkan menu (pilkada) Gubernur jilid dua,” ujar dia.
Kang Emil, panggilan Ridwan Kamil akan memilih partai dengan citra kuat ideologi Pancasila, sebagai bentuk politik jalan tengah yang bisa diterima masyarakat.
“Politik jalan tengah yang saya pilih. Bagi saya jalan tengah itu kebutuhan kita hari ini untuk merangkul. Agar tidak terlalu ke kanan dan ke kiri. Meski dianggap tidak jelas,” paparnya.
Soal pencalonan, dia mengaku hanya bisa menunggu karena yang memiliki legitimasi mencalonkan adalah partai politik.
“Saya tunggu pintunya dibuka karena yang punya kuncinya kan ada di partai politik,” kata dia.
Dalam diskusi tersebut, Kang Emil mengungkapkan upayanya agar investasi masuk ke Jawa Barat.
Pada periode Januari-September 2021, realisasi investasi di Jawa Barat menjadi yang tertinggi di Indonesia sebesar Rp107 triliun.
“Rezeki itu harus dijemput bukan ditunggu. Ibarat jaga warung, jika hanya menunggu pelanggan datang maka ekonomi tidak jalan.
“Kami melakukan politik ketok pintu. Bayangkan saya sepedaan dan motoran dengan banyak dubes, sampai tukaran batik dengan Dubes Korea,” kata dia.
Dia berkeliling dunia menawarkan peluang investasi dengan membawa buku khusus soal project investasi berikut dengan harga yang ditawarkan.
“Itulah kenapa investasi Jawa Barat jadi nomor satu karena kita ketok pintu. Saya selalu bawa buku menu,” ujar dia.
“Misalnya buka halaman enam, ada proyek energi, ada proyek rumah sakit dan ini harganya. Proaktif dan ketok pintu,” jelasnya.