TENTANGKITA.CO – Indonesia U-23 kehilangan second striker Irfan Djauhari pada laga semifinal Piala AFF U-23 melawan tuan rumah Thailand pada Kamis (24/8) di Stadion Provinsi Rayong, Thailand, pukul 20.00 WIB. Laga ini akan live di SCTV.
Irfan mengalami cedera serius saat melawan Timor Leste. Kini dia harus pulang lebih dulu untuk menjalani pemeriksaan.
Kini, Indonesia akan mengandalkan kerja sama pada trio SKB –Ramadan Sananta, Baggas Kaffa, Beckham Putra– yang sudah bermain bersama di SEA Games 2023.
Kerja sama Sananta dan Beckham Putra terlihat di laga melawan Timor Leste. Banyak crossing atau wallpass Beckham nejadi peluang (90% gol) untuk Samanta. Sayang, semua peluang gol itu terbuang akibat buruknya akurasi sundulan kepala dan sontekan kaki Sananta.
Baca Juga: SEMIFINAL Piala AFF U-23: Prediksi Indonesia v Thailand, Lineup dan Rekor Pertemuan
Sananta harus mempertajam akurasi sundulan kepalanya. Juga ketenangan saat memiliki peluang di mulut gawang lawan. Melawan Thailand setiap peluang harus menjadi gol. Itu kunci utama.
Baggas Kaffa pun mampu menjadi kartu ‘AS’ bagi tim Shin Tae Yong. Dia memiliki keberanian dan kemampuan untuk berakselerasi dalam menyerang melalui sayap atau menusuk ke jantung pertahanan lawan dari sayap. Tinggal, akurasi tendangan ke arah gawang, harus lebih baik karena akan banyak peluang tercipta dari tendangan di luar kotak penalti.
Namun, aksi Baggas yang masuk dari sayap kiri pertahanan lawan, bisa jadi modal buat Sananta. Terutama menciptakan peluang dari crossing atau umpan terobosan di kotak penalti. Sananta memiliki speed yang baik dan keberanian bertarung one by one.
Tiga pemain Thailand yang wajib menjadi perhatian Muhammad Ferrari dan Dewangga. Mereka itu Pattara Soimalai (9) , Chukid Wanpraphao (17), dan Nethithorn Kaewcharoen (10).
Mencontoh strategi Kamboja saat melawan Thailand mungkin pilihan yang baik. Yakni menekan dan menekan setiap Thailand menguasai bola. Cara itu membuat Thailand sulit mengembangkan permainannya.Termasuk mematikan pemain sayap mereka.
Itu terbukti dan dua gol Thailand ke gawang Kamboja itu karena gol bunuh diri pemain Kamboja. Cara itu membuat Thailand harus melakukan tendangan dari jarak jauh untuk menciptakan gol.