TENTANGKITA, JAKARTA – Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon kembali berkicau melalui akun Twitter-nya, @fadlizon, Sabtu 27 November 2021.
Kicauan Fadli Zon tetap nyaring seperti sebelumnya meski dia sempat puasa ngetuit hampir 2 pekan.
“UU ini harusnya batal krn bertentangan dg konstitusi n byk masalah sejak awal proses. Terlalu banyak “invisible hand”. Kalau diperbaiki dlm 2 tahun artinya tak bisa digunakan yg blm diperbaiki.”
Demikian narasi yang disampaikan Fadli Zon yang pernah menjabat Wakil Ketua DPR tersebut.
Fadli Zon diketahui mengikuti Sidang Parlemen Dunia di Madrid, Spanyol, yang terlihat dari kicauannya.
“Hadiri Sidang parlemen dunia, Interparliamentary Union (IPU) ke-143 di Madrid,Spanyol.Juga anggota Komite Demokrasi n HAM @IPUparliament @bksapdpr ajukan resolusi soal Palestina “Global Parliamentary Support for the Humanitarian Situation of the Palestinians.”
Kicauan terakhir Fadli Zon di akun Twitter pribadinya @fadlizon adalah Sabtu 13 November 2021 menyikapi pemberitaan tentang deforestrasi.
“Deforestasi itu nyata.” Begitu kicauan singkat @fadlizon.
Aktivitas lain dari akun @fadlizon pada tanggal itu adalah meretuit kicauan akun @zarazettirazr.
Lalu ada beberapa kali Fadli Zon meretuit pemberitaan yang menjadikan kicauannya sebagai bahan berita yaitu menyangkut banjir Sintang.
“Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sdh 3 minggu banjir belum surut.”
Kicauan di atas tersebut yang disebut-sebut menjadi penyebab Fadli Zon ditegur oleh Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“(Teguran) Pak Prabowo melalui Pak Sekjen,” kata juru bicara Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Minggu 14 November 2021.
Menurut Habiburokhman, teguran terhadap Fadli Zon masih berupa teguran lisan. “Soal tweet Pak Fadli Zon soal Sintang, kami perlu meluruskan jika statement tersebut tidak mewakili fraksi ataupun partai.”
TENTANG DISKON TARIF LISTRIK | TENTANG KJMU NOVEMBER 2021
Abdel Siapin Reuni Bareng Temon: Konser 30 Tahun Rayakan Bermusuhan dalam Perdamaian