TENTANGKITA.CO– Anis akhirnya buka suara paska penetapan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang menjadi tersangka.
Bagi Anis yang memiliki nama lengkap Anis Khairunnisa, hal ini adalah kemunduran demokrasi di Indonesia.
“Ini jelas kemunduran berpikir di dunia pendidikan dan kemunduran demokrasi,” kata Anis dikutip dari akun facebooknya, Anis Khairunnisa, Jumat 4 Agustus 2023.
Ia menyayangkan Ayahnya bisa menjadi tersangka dalam kasus penistaan agama, yang merupakan agamanya sendiri.
Menurutnya, kebebasan mengamalkan agama dan berbeda pendapat dilindungi oleh Undang-undang (UU).
Pelaksanaan demokrasi paska reformasi dari 25 tahun lalu dinilai mulai terkikis semangatnya.
“Kami sedang khusuk, tenang beribadah sholat Idul Fithri justru dihina, dicaci dan dilecehkan karena barisan shof perempuan dan laki-laki sejajar, azdan tanpa lagu sampai salam berbahasa Ibrani,” katanya.
Negara Indonesia bukanlah negara berlandaskan hukum agama tertentu, kata dia, tetapi tetap ada penghukuman atas diskursus soal agama.
Anis juga menyayangkan banyaknya informasi yang tidak benar dengan beredarnya hoaks tentang Panji Gumilang dan Al Zaytun.
Atas penetapan tersangka Panji Gumilang ini, Anis menilai ada pemaksaan kehendak dari pihak yang memiliki wewenang untuk bisa menghukum Ayahnya.
“Seharusnya kaum agamawan yang bajik dan bijak mempunyai kewajiban untuk menuntun dan menenangkan masyarakat karena ketidak tahuannya bukan sebaliknya menyulut kebencian, justifikasi sebelum tabayyun,” katanya.
Baca Juga: Pramusim Liga Inggris 2023/2024: Manchester United v Lens, Prediksi, Lineup, Live
Anis menduga ada yang mencoba membuat situasi semakin riuh dengan adanya pihak yang menggalang demonstrasi.
“Sahut menyahut petisi-petisi ormas dibunyikan, seakan-akan menabuh genderang perang, ya perang saudara! Jangan mengulangi sejarah dan jangan melupakan sejarah,” katanya.
Pemikiran Panji Gumilang
Anak Keempat Panji Gumilang ini menjelaskan, apa yang disampaikan Ayahnya adalah ranah pemikiran dan akademik serta disampaikan di lingkungan pendidikan.
“Di momen inilah biasanya Syaykh Panji Gumilang menyampaikan gagasan pemikiran yang segar, out of the box dengan bahasan tidak hanya seputar itu-itu saja,” katanya.
Pada tausiyah Panji Gumilang setelah Salat Jumat dan peringatan-peringatan lainnya ini menjadi momen yang ditunggu warga Al Zaytun.
“Namun mungkin juga sebagian ada yang kebingungan. Itu hal yang lumrah. Namun namanya proses berpikir ada ruang dialogis,” katanya.
Panji Gumilang, kata dia, adalah sosok yang mempunyai pemikiran yang agile dan tidak stagnan karena karakteristiknya sebagai seorang pendidik.
Baca Juga: KJP Bulan Agustus 2023 Kapan Cair: Prediksi Optimistis Tanggal 4, Moderat Tanggal 9
Anis menambahkan, bagi Ayahnya, proses belajar dan mengamalkan ilmu adalah sepanjang usia dan manusia pada hakikatnya terus bertumbuh sepanjang zaman
“Tetap semangat apapun yang terjadi terus bergerak maju kedepan,” katanya.