TENTANGKITA.CO– Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tasikmalaya, KH Ate Musodiq Bahrum bakal dicopot dari jabatannya usai memuji Pimpinan Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.
Ate Musodiq Bahrum juga menangis saat datang menghadiri acara ulang tahun ke-77 Panji Gumilang, Minggu 30 Juli 2023.
Atas kehadiran KH Ate Musodiq Bahrum ini, Syuriyah NU Kota Tasikmalaya telah mengadakan musyawarah gabungan dan mengeluarkan pernyataan sikap pada 31 Juli 2023.
Mengutip dari kanal Youtube Dawaul Munawar yang diunggah pada 1 Agustus 2023, disebutkan ada tiga hasil musyawarah tersebut.
Baca Juga: Sudah 4 Bulan Setelah Bansos Tahap 1 Cair, KLJ Tahap 2 Dicairkan Tanggal Segini?
“Pertama, seluruh pengurus Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya menyesalkan peristiwa yang terjadi dan dipublikasikan secara masif melalui media sosial,” kata salah satu pengurus PCNU Tasikmalaya.
Kemudian, Pengurus PCNU Tasikmalaya juga minta maaf karena KH Ate Musodiq Bahrum menyinggung banyak pihak terutama ulama dan cendekia dalam acara tersebut.
Ketiga, seluruh peserta musyawarah gabungan mendesak kepada PWNU Jawa Barat dan diteruskan kepada PBNU untuk memberikan sanksi.
“Yakni sanksi organisasi secara tegas sampai proses pemberhentian sesuai dengan ad/art dan peraturan yang berlaku untuk perkumpulan Nahdlatul Ulama,” katanya.
Baca Juga: Sesuai Aturan Harusnya KLJ Tahap 2 2023 Sudah Cair, Begini Penjelasan Dinsos DKI Jakarta
Puji Panji Gumilang
Sebelumnya, KH Ate Musodiq Bahrum menyampaikan pujiannya kepada Panji Gumilang dan bahkan sempat menangis di depannya saat datang ke Al Zaytun.
Rupanya, Ia punya pandangan sendiri soal Panji Gumilang dan Al Zaytun.
Bahkan, dirinya menyebut MUI Pusat diisi oleh orang-orang yang memiliki ilmu standar tetapi merasa paling benar hingga menyesatkan yang lain.
Baca Juga: KLJ Tahap 2 Cair Agustus atau September 2023? Dinsos DKI Jakarta Bocorkan Hal Ini
“Saya bukan mujtahid, bukan mursyid termasuk MUI. Ilmunya standar MUI pusat juga,”
“Tidak ada mujtahid dan tidak ada mursyid di Indonesia, saya tantang sok dialog dengan saya, siapa mujtahid di Indonesia,”
“Semua juga ilmunya terukur dan perbuatannya belum ada apa-apa, santri nggak punya murid nggak punya,”
“Trus ngomongnya pada miskin tapi dia merasa hebat merasa paling benar lalu menetapkan hukum yang menyesatkan orang lain,” katanya.
Baca Juga: SETARA Institute yang Didirikan Rocky Gerung Pertanyakan Penetapan Panji Gumilang Jadi Tersangka
Atas polemik Panji Gumilang ini, Ate Musodiq Bahrum juga sempat mengkritik para tokoh agama Islam yang dijadikan rujukan oleh pemerintah dan MUI Pusat.
Hal ini dikatakan saat menceritakan alasannya kenapa berani berbicara ke publik lewat kanal Youtube dan datang langsung ke Al Zaytun.
“Semua mengapresiasi dan senang bagaimana saya mencerdaskan umat Islam yang masih bodoh, masih primitif, dan taat kepada hoaks, taat kiai-kiai tidak jelas ilmunya, tidak jelas pesantrennya, yang tidak berbuat apa-apa.”
“Itu dijadikan landasan sebagai masukan kepada pemerinah dan MUI Pusat,” katanya.
Baca Juga: Bareskrim Polri Tampik Menolak Laporan Dari Relawan Jokowi Untuk Rocky Gerung, Tapi..
Kehadiran sosok Ate Musodiq Bahrum yang masih dalam tubuh MUI ini tentu menghebohkan karena berbeda pandangan dengan MUI Pusat.