TENTANGKITA.CO – Apa kabar laporan relawan Joko Widodo atau Jokowi terhadap Rocky Gerung dengan dugaan penghinaan kepada Presiden RI?
Bareskrim Polri, kata Sekretaris Barisan Relawan Jalan Perubahan (Bara JP), Relly Reagen, menolak laporan sejumlah relawan Jokowi terhadap Rocky Gerung.
John Sitorus di twitter @Miduk17:
Bareskrim Polri TOLAK laporan relawan soal dugaan Penghinaan Presiden Jokowi oleh Rocky Gerung. Alasannya, belum ada klarifikasi dari Presiden sebagai orang yang merasa dirugikan dan POLRI tdk mungkin memanggil presiden…
“Tapi tunggu dulu Aduan Relawan Jokowi masih ada kemungkinan besar ditingkatkan menjadi laporan Bila penyidik telah menyambangi Pak Presiden dan mengklarifikasi pengaduan Tapi, apakah pak Jokowi mau memerintahkan agar menangkap Rocky Gerung?”
PENGADUAN MASYARAKAT
Relly Reagen mengatakan pihaknya berkonsultasi dengan pihak Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu atau SPKT Bareskrim dan pihak SPKT menolak laporan dan mengalihkannya ke pengaduan masyarakat.
BACA JUGA: BREAKING NEWS: Sebut Jokowi Bajingan Tolol, Rocky Gerung Dilaporkan Ke Bareskrim Polri
Alasan penolakan Bareskrim Polri itu lantaran harus ada klarifikasi dari Jokowi sebagai pihak yang dirugikan. “Mereka merasa tidak mungkin memanggil Presiden,” kata Relly di Bareskrim setelah 9 jam konsultasi.
“Bukti videonya udah kami serahkan, kami sertakan yaitu kanal YouTube Refly Harun,” kata dia.
Relly mengungkapkan masih ada kemungkinan pengaduan masyarakat ini naik menjadi laporan polisi. Asalkan penyidik menyambangi Presiden dan mengklarifikasi pengaduan relawan.
Rocy Gerung menyebut Presiden Jokowi sebagai bajingan tolol dalam video pendek berdurasi 1 menit 39 detik yang beredar di Twitter.
Sebut Jokowi Bajingan Tolol, Rocky Gerung Diserang Di Twitter, Ini Isi Ocehannya
Di awal penggalan video itu, Rocky Gerung menuding Presiden Jokowi berambisi mempertahankan ambisinya. “Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Gak ada yang peduli nanti. Tetapi, ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya,” kata Rocky Gerung.
Selanjutnya, Rocky Gerung menyebut upaya Presiden Jokowi itu terlihat dari beberapa langkah yang dilakukan beberapa waktu belakangan.
“Dia masih pergi ke China buat nawarin IKN (Ibu Kota Negara). Dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain. Untuk mencari kejelasan nasibnya,” kata aktivis yang pernah mengajar di Universitas Indonesia itu.
BACA JUGA: Ini INFO Pencairan KAJ, KLJ, KPDJ, KPARJ Tahap 2-2022 dan 2023
Kemudian, Rocky dengan dengan berapi-api menyebut Presiden Jokowi dengan istilah bajingan.
“Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia tidak mikirin nasib kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur HIdayat,” kata Rocky Gerung yang menyebut rekannya sesama aktivis.
Tidak berhenti sampai di situ, Rocky Gerung menilai Presiden Jokowi adalah bajingan pengecut.
“Tapi bajingan tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, banjingan tapi pengecut,” kata Rocky Gerung.
Aktivis yang lulusan jurusan filsafat di Universitas Indonesia itu berbicara di depan forum buruh yang hendak mempersiapkan gerakan People Power pada 10 Agustus 2023.
“Jadi teman-teman, kita harus lantangkan ini. Saya percaya bahwa 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan. Lebih baik macet di jalan tol daripada macet di jalan pikiran.”
Menurut dia, gerakan 10 Agustus tersebut merupakan panggilan sejarah. “Sejarah menunggu kita. Dan siapa yang dipanggil sejarah, dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri,” tegas Rocky Gerung.
BACA JUGA: September Rekrutmen CPNS 2023, Berikut Formasi Bagi Lulusan SMA dan SMK
Kemudian Rocky Gerung mengingatkan bahwa tiada perubahan tanpa ada gerakan.
“Tidak ada perubaha tanpa gerakan. Saya bisa kasih kritik macam-macam tapi kekuasaan hanya berubah kalau ditandingi oleh massa. Kekuasaan selalu takut pada massa. Sejarahnya begitu, sunatullahnya begitu,” kata Rocky di akhir rekaman video pendek itu.
Pegiat media sosial, Denny Siregar yang selama ini menjadi pembela utama pemerintahan Presiden Jokowi memandang istilah bajingan tolol yang dipakai oleh Rocky Gerung sudah melewati batas.
“Rocky Gerung kali ini sangat offside… Ini penghinaan terhadap Presiden,” tulis Denny Siregar melalui akun Twitter, @Dennysiregar7 pada Minggu 30 Juli 2023.
Sebelumnya sejumlah organisasi relawan Jokowi yang terdiri dari Barikade 98, Foreder, Sekber Jokowi Nusantara, ABJ, JPKP, SOLMET, Relawan Indonesia Bersatu, Barisan Pembaharuan, AKAR, Indonesia Hari Ini (IHI), SEKNAS, dan Bara JP, mendatangi Bareskrim pukul 15.30 WIB untuk membuat laporan polisi. Mereka geram karena Rocky dianggap telah mengumpat Presiden Jokowi dengan kata kasar.