TENTANGKITA.CO– Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang menyebut perannya dalam menangkan Partai Golkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1999 di ponpesnya.
Panji Gumilang menceritakan, pada saat itu Partai Golkar tengah terpuruk setelah kehilangan sosok Soeharto.
Pengunduran diri Soeharto dilakukan pada 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB, di Credentials Room di Istana Merdeka, Jakarta.
Baca Juga: Pramusim Liga Inggris 2023/2024: Atletico Madrid Hajar Man City 2-1, Pencetak Gol dan Hasil Lain
Soeharto mundur setelah mendapat desakan sangat hebat dari para demonstran yang menjadi penanda selesainya masa orde baru.
“Pada ahun 98, yakni pada Pemilu 1999, Golkar itu seperti kehilangan induk karena kehilangan Pak Harto,” katanya dalam perayaan ulang tahunnya ke 77 di Al Zaytun, Minggu 30 Juli 2023.
Panji mengingat, hanya di Pesantren Al Zaytun lah Golkar masih bisa menang mengesankan karena bisa meraup suara 100 persen.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi Bajingan Tolol: Begini Arti Kata Bajingan Menurut KBBI
“Yang 100 persen menang hanya di Al Zaytun,” katanya.
Menurutnya, kemenangan Partai Golkar di Al Zaytun adalah karena jasa-jasa dari Soeharto semasa memimpin.
“Kawan-kawan Al Zaytun ini teringat Pak Harto, jadi menang,” katanya.
Pernah Menginap
Panji Gumilang memang santer diberitakan memiliki kedekatan khusus dengan Soeharto.
Baca Juga: Chelsea Boyong Axel Disasi dari AS Monaco, Perkuat Lini Belakang
Mantan Presiden RI itu, bahkan sempat menginap di Al Zaytun usai dirinya mengundurkan diri.
Bahkan, ada salah satu gedung di Pesantren Al Zaytun yang diberi nama sang penguasa orde baru tersebut.
Adik Panji Gumilang, MYR Agung Sidayu juga sempat membuat catatan di halaman facebooknya tentang kedekatan Soeharto dan Panji Gumilang.
Baca Juga: Bareskrim Peringatkan Panji Gumilang, Bakal Seret Paksa Kalau Besok Mangkir Lagi
“Orang-orang Golkar banyak yang kesitu. Cendana ternyata banyak juga membantu Panji Gumilang. Makanya ada gedung bernama Soeharto di sana,” katanya di laman media sosial.