TENTANGKITA.CO– Polemik yang terjadi di Ponpes Al Zaytun sepertinya tidak akan rampung dalam waktu singkat.
Pasalnya, selain terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Panji Gumilang, Ponpes Al Zaytun juga ditengarai sebagai pusat dari Negara Islam Indonesia (NII).
Mantan Anggota NII, Ken Setiawan bahkan menyebut, hampir 90 persen santri yang ada di Ponpes Al Zaytun merupakan anak dari para anggota NII.
“Santri itu 80% mendekat 90% semua Santri adalah orang tuanya NII, ada berapa persen itu adalah santri korban promosi,” katanya dalam Kanal Youtube Ken Setiwan Official, 2 Juni 2023.
Baca Juga: Ken Setiawan: Panji Gumilang Itu Licin Seperti Belut
Menurutnya, dengan latar belakang ini membuat keberadaan NII di dalam lingkungan Ponpes Al Zaytun sulit terkuak.
Pasalnya, semua orang yang berada di dalam lingkaran Al Zaytun akan diam dan menutupi hal tersebut.
“Jadi ketika ada penelitian dari manapun kita dilarang ngomong NII dan kita dilarang bawa data tentang NII,” katanya.
Baca Juga: 503 Hari Perang Rusia-Ukraina, 235.020 Tentara Tewas, Ini Data Kerugian Rusia
Ia menjelaskan, orang-orang yang ada di Al Zaytun ini merupakan anggota gerakan fungsional yang memainkan kedok sebagai lembaga pendidikan pesantren.
Sementara anggota teritorial NII adalah yang sudah memiliki struktur kenegaraan, mulai dari tingkatan bawah RT, RW, Lurah, Camat hingga Presiden.
“Menurut informasi dari pimpinan by data, ktp-nya itu sekitar 250.000 jamaah, anggota itu dari gerakan teritorial maupun gerakan fungsional,” katanya.
NII yang ada dalam tubuh Ponpes Al Zaytun ini, kata dia, masih aktif melakukan perekrutan hingga saat ini.
Biasanya, para calon anggota yang masuk akan langsung didampingi oleh para mentor yang bisa mencuci otak para santri.
Pada proses pendoktrinan, lanjutnya, ketika ada orang baru akan langsung diajak untuk sekadar jalan-jalan sambil diajak dialog.
“Biasanya ketika orang baru itu dibawa ke satu tempat di taman, di foodcourt dialog bersama-sama,” katanya.
Baca Juga: Cuma Sampai Besok 12 Juli 2023, Begini Cara Daftar Ulang PPDB Jabar Tahap 2 Jenjang SMA dan SMK
Untuk memudahkan masuk dalam pembicaraan yang dalam, orang-orang baru biasanya dipikat dengan diberikan mentor lawan jenis dan melakukan obrolan yang disukai calon anggota.
“Satu korban laki-laki biasanya ada 5 perempuan cantik (mentor, red) yang hobinya sama. Misal suka fotografi ngobrol tentang fotografi biar nyaman,” katanya.
Setelah itu, para calon anggota akan ditanamkan untuk menjalankan ajaran Islam yang kaffah, masuk ke dalam negara Islam dengan menggunakan hukum Islam.
Baca Juga: Disdik Jabar Akan Buka Sekolah Terbuka, Solusi Tak Diterima di Sekolah Negeri Saat PPDB
“Bagi Al Zaytun, agama itu bukan hanya agama tetapi din (agama) adalah negara,” katanya.