Kamis, 21 November 2024

TENTANG DIABETES MELITUS: 3 Dari 4 Orang Tidak Sadar Kalau Sudah Mengidap DM

Hot News

TENTANGKITA, JAKARTA — Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang paling tinggi kenaikan angka prevalensinya saat ini dan merupakan 10 besar penyebab kematian di dunia (WHO 2016). Prevalensi penderitanya pun juga terus meningkat.

Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 dan tahun 2018 menunjukkan bahwa tren prevalensi penyakit Diabetes Melitus di Indonesia meningkat dari 6,9% menjadi 8,5 %. Prevalensi penyakit DM menurut diagnosa dokter meningkat dari 1,2% menjadi 2%.

Permasalahan yang ada saat ini terkait penyakit DM adalah sebagian besar (sekitar 3 di antara 4 orang) penderita Diabetes Melitus tidak menyadari kalau dirinya menderita penyakit DM dan kurangya kesadaran klien terhadap kontrol berkala.

Ombudsman: Kenapa Status Jutaan Kepesertaan BPJS Kesehatan Tiba-tiba Tidak Aktif?

Dari hasil survey diabetes pada orang sehat, ungkap Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, ternyata lebih dari 2/3 orang tidak mengetahui bahwa mereka menderita Diabetes Melitus.

“Artinya fenomena diabetes seperti fenomena gunung es, dimana yang menderita diabetes jauh lebih banyak dibandingkan yang sudah diketahui diabetes,” kata Wakil Menkes dalam Temu Media Hari Diabetes Sedunia pada Senin, 15 November 2021, di Jakarta seperti dilansir laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.

TENTANG BSU TAHAP 5 BANK MANDIRI | KJP PLUS NOVEMBER 2021

PREDIABETES

Sebelum jatuh menjadi diabetes, seseorang akan mengalami fase pradiabetes. Pada kondisi ini sebenarnya sudah ada tanda-tanda seseorang mengalami diabetes namun sering kali tidak disadari.

Padahal, di tahap ini pasien masih masih bisa disembuhkan, namun karena ketidaktahuan terhadap gejala diabetes, hanya dibiarkan dan akhirnya sulit untuk dikendalikan.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

“Prediabetes cikal bakal kencing manis. Kalau didiamkan saja 1/3 akan menjadi kencing manis dalam waktu 5 tahun, 1/3 tetap jadi prediabetes dan 1/3 lagi kembali normal. Prediabetes jadi waktu terbaik untuk mencegahnya jadi diabetes, karena bisa kembali normal,” tutur Tri Juli Edi T, Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).

10 Cara Menurunkan Berat Badan Pakai Sains, Bukan Mitos!

Perlu diketahui bahwa penyakit diabetes tidak hanya disebabkan pola hidup yang kurang sehat. Tapi, diabetes juga bisa terjadi karena keturunan.

Artinya setiap orang berpotesi mengalami diabetes manakala diikuti dengan gaya hidup yang buruk seperti kurang aktivitas fisik, kegemukan, hipertensi, merokok, dan diet tidak seimbang.

Oleh karenanya, yang harus segera dilakukan agar fenomena ini tidak menimbulkan masalah yang semakin besar dan dampak yang luas adalah dengan menggaungkan pentingnya pola hidup sehat dan deteksi dini terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi terkena diabetes.

Cara ini jauh lebih efisien dan efektif untuk menangani pasien daripada saat mereka sudah jatuh sakit.

“Diabetes bukan hanya mengobati soal gula darah saja. Ada jauh yang lebih penting yakni memberikan layanan kesehatan kepada pasien diabetes mulai dari hulu sampai hilir.”

16 Tips Cara Menurunkan Berat Badan yang Bukan Mitos: Lihat Nomor 12

Hulu dengan aktif melakukan kegiatan promotif preventif sedangkan hilir melakukan upaya maksimal bagi pengobatan pasien. Jika hulunya sudah berjalan dengan baik, maka kita akan dapat menghemat cost yang sangat besar,” ujar Wamenkes.

Agar pengendalian diabetes di Tanah Air optimal, Kementerian Kesehatan bersama stakeholder terkait menyusun roadmap diabetes yang berisi program tematik untuk mengendalikan diabetes di Tanah Air. Roadmap ini diharapkan bisa segera direalisasikan.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Kemenkes juga aktif melakukan edukasi skrining rutin diabetes, edukasi diet rendah gula dan garam serta melakukan kampanye pola hidup bersih dan sehat melalui slogan PATUH dan CERDIK.

Melalui kampanye masif ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes serta mengendalikan jumlah penderita diabetes di Indonesia.

“Kalau kita bisa melakukan acess to diabetes care lebih dini, harapan kita orang dengan diabetes bisa hidup normal, penyandang diabetes yang terkontrol diabetesnya bisa hidup lebih berkualitas dibandingkan mereka yang tidak terkendali diabetesnya,” pungkasnya.

10 Tips Menurunkan Berat Badan Berbasis Bukti, Bukan Mitos!

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...