Jumat, 22 November 2024

Siapa Nahel? Korban Penembakan Polisi, Picu Kerusuhan Prancis

Warga Paris ikut menjarah sejumlah toko

Hot News

TENTANGKITA.CO – Bocah Prancis keturunan Afrika Utara, Nahel, 17, yang tewas di tangan polisi di Nanteree terus melahirkan gelombang protes warga minoritas di Prancis.

Polisi belum mengungkap siapa Nahel. Selain berdarah Afrika Utara, ibunya adalah wanita keturunan Aljazair.

Para demonstran menganggap Nahel  saudara mereka terutama oleh para warga minoritas di Prancis a.l. dari keturunan Aljazair, Maroko, warga kulit hitam dan muslim. Mereka menuntut keadilan. Mereka membentangkan berbagai spanduk  dalam demonstrasi itu.

Jarah Toko

Di Paris, para demonstran menyalakan api di balai kota pinggiran Clichy-sous-Bois dan membakar depot bus di Aubervilliers. Warga ibu kota Prancis menjarah sejumlah toko dan kota mengalami kebakaran.

BACA JUGA:Ini Situasi Terkini di Prancis, Macron Gelar Pertemuan Darurat

Di media sosial bertebaran  video  yang menunjukkan dua petugas polisi di samping mobil Mercedes AMG, dengan satu orang menembak pengemudi remaja dari jarak dekat saat dia menjauh.

Situasi saat ini, relatif agak tenang. Selasa hingga Kamis kerusuhan besar dan Prancis mencekam. Pasalnya, kepolisian sudah mendakwa polisi yang menembak Nahel. Kini, polisi tersebut, masih berada di kantor polisi.

Ibu dari Nahel, yang dilaporkan keturunan Aljazair, mengatakan dia tidak menyalahkan seluruh kepolisian atas kematian putranya – hanya petugas yang menarik pelatuknya. “Dia melihat wajah seorang Arab, seorang anak kecil, dia ingin mengambil nyawanya,” katanya kepada Independent.

BACA JUGA:Pendaftaran Jalur Mandiri Masih Buka, Ini 10 Jurusan Sepi Peminat Tapi Lulusannya Sangat Banyak Dibutuhkan di….

Presiden Emmanuel Macron –yang sempat menyaksikan konser Elton Jhon–  meninggalkan KTT Uni Eropa di Brussel. Di mana Prancis memainkan peran utama dalam pembuatan kebijakan Eropa, untuk kembali ke Paris dan mengadakan pertemuan keamanan darurat pada Jumat.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

Menurut Le Figaro, seorang petugas polisi sempat menggambarkan situasi di Prancis sebagai ‘iklim pemberontakan’. Pada hari Kamis dari Rapat Umum Nasional Marine Le Pen, Partai Republik kanan-tengah, menutut penetapan keadaan darurat.

BACA JUGA:Panduan Saat Daftar Seleksi Mandiri UNY, Berikut 10 Jurusan yang Sepi Peminat

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...