TENTANGKITA.CO – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjamin tarif LRT Jabodebek lebih murah dibandingkan dengan ongkos bus angkutan aglomerasi dari wilayah penyangga ke Jakarta.
Jaminan tarif moda transporasi light rail transit Jakarta Bogor Depok Bekasi (LRT Jabodebek) lebih murah dari ongkos bus dari wilayah satelit ke Ibu Kota disampaikan oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal.
“Yang pasti lebih murah, lebih nyaman, aman daripada angkutan yang dekat, karena kan lebih tepat waktu ya terinteintegrasi dengan baik. Dari Cibubur bisa naik KRL dari Dukuh Atas dan angkutan lain,” ungkap Risal Wasal seperti dilansir laman pmjnews.com.
Menurut rencana, Kemnenhub akan menggelar uji coba LRT Jabodebek dengan membawa penumpang pada 12 Juli 2023. Selama pelaksanaan uji coba itu selama satu bulan tarif yang dikenakan hanya Rp1.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati mengatakan saat ini ada belum penetapan besaran tarif LRT Jabodebek.
BACA JUGA: Pohon Persekutuan Kunjungi Al Zaytun: Kompak Semua Nyanyi Lagu-lagu Bahasa Ibrani
Menurut dia, besaran tarif moda transportasi bakan sebelum 12 Juli mendatang atau sebelum di uji coba.
“Insya Allah sebelum kita uji coba harusnya sudah bisa keluar ya mudah-mudahan,” ujar Adita Irawati pada 29 Juni 2023.
Saat ini penetapan tarif LRT Jabodebek sudah masuk tahap finalisasi. Setelah ditetapkan Kemenhub akan melakukan sosialisasi ke publik.
“Itu sedang kita finalisasi. Nanti angkanya pasti kita sosialisasikan dulu,” kata Adita Irawati.
Beroperasi 18 Agustus 2023
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi bersama dengan Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melakukan inspeksi ke proyek pembangunan LRT Jabodebek pada Rabu 28 Juni 2023.
Menhub bersama PJ Gubernur DKI dan jajaran terkait, menaiki LRT Jabodebek dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta menuju Stasiun Jatimulya, Bekasi Timur dan kembali ke Stasiun Halim, Jakarta.
“Pada tanggal 12 Juli nanti, kami mulai lakukan ujicoba operasional terbatas dengan tarif Rp 1 rupiah yang dilakukan oleh KAI. Diharapkan pada 18 Agustus 2023 akan diresmikan oleh Bapak Presiden Jokowi dan beroperasi secara komersial,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
BACA JUGA: KJP Plus Bulan Juli 2023 Cair Mulai Tanggal 3? Begini Prediksi dan Aturan Baru Batas Tarik Tunai
Seusai menjajal LRT Jabodebek, Menhub mengatakan perjalanan dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Tercatat, waktu tempuh perjalanan dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta ke Stasiun Harjamukti, Cibubur adalah 39 menit. Sementara dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta ke Stasiun Jatimulya, Bekasi Timur adalah 43 menit.
“Ini lebih cepat dibandingkan menggunakan kendaraan sekalipun lewat tol, yang waktu tempuhnya bisa sekitar dua jam. Dengan naik LRT mampu memangkas waktu sepertiganya. Ini angka yang signifikan,” ujar Menhub Budi Karya seperti dilansir laman Kemenhub, dephub.go.id.
Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, LRT Jabodebek mampu mengangkut hingga 500 ribu penumpang per hari. Jika digabung dengan penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 1,2 juta penumpang, maka secara total akan ada 1,7 juta penumpang per hari yang diangkut menggunakan kedua angkutan massal tersebut.
“Kami ingin pastikan konektivitas melalui angkutan massal ini dapat dilakukan lebih baik, sehingga masyarakat yang beralih ke angkutan massal semakin banyak. Karena ongkos yang harus dibayar tinggi sekali apabila menggunakan kendaraan pribadi. Kalau naik LRT bisa lebih murah, cepat, tidak macet dan bebas polusi,” ucap Menhub.
BACA JUGA: Kapan Kartu Lansia Jakarta (KLJ), KAJ, KPDJ, KPARJ 2023 Tahap 2 Cair: Cek Penerima di Link Ini
Pada kesempatan yang sama, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyampaikan, mendukung penuh pembangunan LRT Jabodebek dalam rangka mengurangi kemacetan di kota Jakarta dan kota di sekitarnya.
“Terima kasih kepada pemerintah pusat dan pak Menhub yang telah membangun LRT Jabodebek. Semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat yang bekerja dan beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya. Mari kita manfaatkan bersama dan rawat dengan baik hasil karya anak bangsa,” ujarnya.
Izin Operasi Keluar Juli
Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menyebut per Juni 2023, keseluruhan proses persiapan dan pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 95,09% dan menyisakan pekerjaan terkait kalibrasi sistem operasi.
“Kami juga tengah melakukan serangkaian pengujian untuk memastikan aspek keselamatan terpenuhi, sehingga dapat segera dikeluarkan izin operasinya. Kita harapkan prosesnya berjalan lancar dan sesuai target agar masyarakat bisa segera menikmati layanan LRT Jabodebek,” tuturnya.
Izin operasi ditargetkan dapat dikeluarkan pada bulan Juli, sehingga dapat dilakukan uji coba operasi atau soft launching, sebelum nantinya beroperasi secara komersial pada bulan Agustus.
BACA JUGA: Biografi Panji Gumilang Al Zaytun, Sosok Kontroversial Pendiri Ponpes yang Ramai Dibicarakan Publik
Selain kesiapan operasional LRT Jabodebek, integrasi antarmoda antara layanan LRT Jabodebek dengan layanan moda transportasi lainnya juga tengah disiapkan.
Integrasi antarmoda merupakan salah satu aspek penting yang harus disiapkan sebelum dioperasikan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pembangunan LRT Jabodebek yaitu menyediakan pelayanan transportasi yang terintegrasi, ramah lingkungan, dan mendukung pembangunan di wilayah di Jabodebek.
Layanan moda transportasi lain yang akan terhubung dengan LRT Jabodebek, diantaranya yaitu: Transjakarta, bus kota, KRL, MRT, Jaklingko, angkot, dan moda lainnya.
Khusus di Stasiun LRT Halim akan terhubung dengan Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KJCB) dan beberapa moda lainnya seperti: Transjakarta, Royaltrans, serta taksi dan travel yang sudah disiapkan tempat pemberhentiannya secara khusus.
Pada pembangunan tahap 1 ini, LRT Jabodebek melayani tiga lintasan yaitu: Cawang – Cibubur, Cawang – Dukuh Atas, dan Cawang – Bekasi.***