Kamis, 21 November 2024

Panji Gumilang Al Zaytun Tampik Dirinya Ajarkan Agama Sesat, Ini Alasannya

"Inilah kebebasan beragama, siapapun tidak boleh memberikan stigma. Sampai negara saja tidak mau menstigma"

Hot News

TENTANGKITA.CO– Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang menampik anggapan jika dirinya mengajarkan ajaran sesat di lingkungan pondok.

Panji Gumilang mengungkapkan alasan dan latar belakang atas video pernyataannya yang bertebaran di media sosial pada acara Kick Andy Double Check, Selasa 27 Juni 2023.

Panji Gumilang menolak disebut sesat dan mempertanyakan kembali kepada yang menilainya seperti itu.

Menurutnya, penyematan label sesat pada dirinya adalah tindakan dari orang-orang yang mempunyai wewenang sehingga bisa berpengaruh luas.

Baca Juga: Muhammadiyah: Jangan Biarkan Polemik Al Zaytun, Harus Ada Tim Investigasi  

Meski tidak menyebutkan pihak manapun, ketika ditanyakan apakah MUI yang dimaksud, Panji tetap menolak menjawabnya.

“Yang mengatakan itu, Anda ya,” katanya seperti dikutip dari kanal Youtube Metro TV dengan Judul Kick Andy-Gonjang Ganjing Al Zaytun, Rabu 28 Juni 2023.

Ia juga menjelaskan, jika ajaran yang diterapkan di Ponpes Al Zaytun tetap mengikuti aturan yang berlaku dengan mengikuti kurikulum dari kementerian agama dan kementerian pendidikan.

“Ajaran di zaytun ada kurikulum jelas, kurikulum departemen agama dan diknas kita combine dan itu kita dapat akreditasi A unggul. Tingkat dasar, menengah, atas akreditasinya A unggul,” katanya.

Baca Juga: Biografi Panji Gumilang Al Zaytun, Sosok Kontroversial Pendiri Ponpes yang Ramai Dibicarakan Publik

Kalau Ponpes memberikan ajaran sesat, kata dia, maka saat ini Ponpes Al Zaytun sudah tidak ada lagi.

“Kalau itu sebuah ajaran sesat, dari dulu sudah out,” katanya.

Sementara terkait praktik ibadah, Salat berjamaah yang bercampur antara laki-laki dan perempuan, kata dia, itu adalah bentuk penghormatan kepada wanita.

Ia melihat, posisi wanita saat ini tidak sejajar dengan kaum pria dalam berbagai aspek seperti juga dalam dunia politik yang dicontohkannya hanya baru 30 persen saja keterwakilannya.

BACA DEH  Pneumonia Ancaman Serius bagi Anak-Anak, Kematian Terjadi Setiap 43 Detik

“Nah kalau soal itu saja lantas sesat menyesatkan, bagaimana dunia? Itu hak asasi manusia untuk menjalankan ibadat menurut keyakinannya. Dasar kami Alquran,” katanya.

Meski berbeda dengan praktik Umat Islam lainnya, bagi Panji hal tersebut adalah bentuk dalam memahami agama yang berbeda.

Baca Juga: KJP Plus Tahap 1 2023 Cair, Berikut Panduan Lengkap Cek Status Penerima Lengkap Beserta Link

“Kelaziman memang lazim tetapi berikan hak kepada kita ini yang memahami agama ini dari Quran Hadits,” katanya.

Baginya pemahaman dalam menjalankan praktik beragama yang berbeda tidak seharusnya dipersoalkan, terlebih sampai memberikan stigma.

“Inilah kebebasan beragama, siapapun tidak boleh memberikan stigma. Sampai negara saja tidak mau menstigma. Karena apa? Undang undang dasarnya seperti itu. Apakah saya harus taat kepada orang yang tidak berdasar undang undang dasar 45? Kita harus taat kepada undang undang,” katanya.

Panji Gumilang kembali menegaskan bahwa agama merupakan ranah pribadi dan tidak boleh dicampuri dengan hal lainnya. ***

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...