TENTANGKITA.CO – Periode 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan seperti disampaikan dalam sebuah hadits Nabi yang termuat dalam Sunan Ibnu Majah.
Rasulullah SAW bersabda “Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini.”
Konteks ‘hari-hari ini’ dalam hadtis riwayat Ibnu Majah tersebut adalah merujuk pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Berangkat dari pemahaman hadits Nabi tersebut, menurut laman muhammadiyah.or.id, 10 hari pertama Dzulhijjah adalah momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah.
BACA JUGA: Keutamaan Puasa Arafah: Bisa Menghapus Dosa Setahun Lalu dan Yang Akan Datang
Berikut kegiatan yang bisa Anda, warga Muhammadiyah, kerjakan dengan optimal untuk mengisi 10 hari pertama Dzulhijjah meskipun tidak sedang menunaikan haji:
- Berpuasa
Kita dapat melaksanakan ibadah puasa sunah tanggal 1 hingga tanggal 9 Dzulhijjah. Hal ini ditegaskan dalam hadis: “Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Dzulhijjah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan (HR Ahmad dan Abu Dawud).
- Belajar Tentang Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Mencari ilmu adalah salah satu bentuk ibadah. Nabi Saw bersabda, “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga.” [Sahih Muslim #2699]. Kita bisa menyimak Pengajian Tarjih secara virtual di YouTube atau membaca Fatwa-fatwa Tarjih dalam buku Tanya Jawab Agama.
- Bersedekah
Dzulhijjah dapat menjadi waktu yang tepat untuk menunaikan sedekah. Amalan ini memiliki fungsi untuk menyucikan diri, merasakan kebahagiaan, membantu meringankan beban orang lain, menciptakan kehidupan yang lebih maslahat, dan amal jariyah di alam kubur nanti. Nabi Saw bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh.” (HR Muslim).
BACA JUGA: Dana KJP Plus bulan Juli 2023 Cair Awal Bulan? Eits, Nanti Dulu, Simak Info Ini
- Mengaktifkan Kembali Pengajian Muhammadiyah
Di tengah peningkatan puasa, mencari ilmu, dan bersedekah, tidak ada waktu yang lebih baik untuk kembali mendedikasikan diri pada Persyarikatan Muhammadiyah. Dapat dengan menggelar pengajian di masjid, rapat meningkatkan layanan fasilitas sosial untuk kebutuhan umat, mengajak kawula muda untuk mengaktifkan kegiatan di masjid dan mushala, dan lain-lain.
- Perbanyak Zikir
Ibnu Umar dan Abu Hurairah setiap 10 hari pertama Dzulhijjah sering mengucap tahlil (La ilaha illa Allah), takbir (Allahu akbar), dan tahmid (Alhamdulillah) dan mengingat Allah secara keseluruhan. Hadis maukuf ini menjadi landasan dianjurkannya memperbanyak zikir pada 10 hari pertama Dzulhijjah.
- Latihan Bersyukur
Bersyukur adalah komponen inti dari pola pikir Islami dan metode mindfulness yang sering direkomendasikan. Praktik syukur secara teratur dengan merenungkan berkah dan mengucapkan “alhamdulilah” dapat membuat Anda tetap sadar dan terhubung selama 10 hari. Allah menekankan syukur dalam QS. Ibrahim ayat 7: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
BACA JUGA: Kesaksian Ustadz Adi Hidayat: Mencium Aroma Wangi di Makam Mbah Moen
Jika sebelumnya baik salat wajib maupun sunnah masih berantakan, 10 hari pertama Dzulhijjah dapat menjadi waktu yang pas untuk merapikan jadwal ibadah kita dan meningkatkannya. Bagaimanapun, shalat adalah amalan paling inti dalam Islam.
Demikian pembahasan tentang 7 kegiatan yang bisa mengisi 10 hari pertama Dzulhijjah seperti dilansir laman muhammadiyah.or.id dalam tulisan berjudul Tujuh Hal yang dapat Kamu Lakukan pada 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah.