TENTANGKITA, JAKARTA – Nama Mekaar, program milik PT Permodalan Nasional Madani (PNM), pernah disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Roma Italia.
“Dalam Bahasa Inggris, Mekar berarti to grow, to blossom. Merupakan simbol semangat bagi tumbuh berkembangnya peran ekonomi perempuan,” begitu kata Presiden Jokowi ketika bicara di La Nuvola, Roma, Italia, Sabtu 30 Oktober 2021.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menyebut nasabah Mekaar dari PNM sudah mencapai 10,4 juta nasabah dengan total pembiayaan mencapai US$1,48 miliar dan non-performing financing (NPF) hanya 0,1%.
Program Mekaar atau Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera itu juga yang menumbuhkembangkan kinerja PNM sebagai perusahaan pembiayaan di sektor ekonomi ultramikro pada tahun ini.
Berdasarkan data yang diperoleh tentangkita, total pembiayaan yang dikucurkan PNM sampai dengan Oktober 2021 senilai Rp39,69 triliun. Angka itu berarti naik 108,9 persen (year-on-year/yoy).
Nah, Program Mekaar berkontribusi besar dengan menyumbang pembiayaan Rp37,17 triliun atau naik 114,1 persen (yoy), sementara Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Rp2,52 triliun atau naik 54,6 persen (yoy).
Pertumbuhan tidak hanya dari sisi total pembiayaan. Menurut Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, terjadi juga kenaikan plafon pinjaman dari nasabah perempuan pelaku usaha mikro karena usaha mereka berkembang.
“Secara kumulatif rata-rata plafon per nasabah Rp3,57 juta, khusus di tahun ini naik ke Rp3,94 juta. Kami optimistis akan terus meningkat hingga akhir tahun. Banyak nasabah eksisting yang mulai pembiayaan di November dan Desember ini akan mengajukan kenaikan plafon,” ungkapnya kepada tentangkita Jumat (11 November 2021).
Dengan begitu, Arief juga meyakni momentum pertumbuhan tidak hanya berhenti pada 2021 ini tetapi akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang.
PNM menargetkan nasabah Mekaar yang usahanya naik kelas dan mengajukan kenaikan plafon pinjaman menyentuh 650.000 nasabah. “Kenaikan plafon nasabah juga jadi indikasi pertumbuhan dan konsistensi usaha para nasabah PNM Mekaar.”
Dari data yang diperloleh tentangkita, jumlah nasabah Mekaar tumbuh 47,5 persen (yoy) menjadi 10,6 juta orang, sedangkan nasabah ULaMM naik 111,4 persen (yoy) menjadi 160.822 orang.
PNM juga melakukan penambahan kantor cabang baru PNM. Dari 3.334 cabang pada 2020 menjadi 3.675 cabang pada 2021.
Sementara itu, outstanding total tumbuh 58,2 persen (yoy) menjadi Rp31,65 triliun dengan komposisi Mekaar naik 82 persen (yoy) menjadi Rp24,27 triliun, sedangkan ULaMM tumbuh 12 persen (yoy) menjadi Rp7,38 triliun.
“Kami tetap akan memperluas basis nasabah, tetapi plafon nasabah awal atau baru tetap di angka Rp2 juta. Khusus di beberapa lokasi mulai ditingkatkan menjadi Rp2,5 juta, disesuaikan dengan nilai keekonomian lokal,” ujarnya.