Jumat, 22 November 2024

Varian Kristen Muhammadiyah, Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti: KrisMuha Bukan Sinkretisme Agama

Hot News

TENTANGKITa.CO – Istilah varian Kristen Muhammadiyah yang disingkat KrisMuha mendadak populer terutama di media sosial.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyebut istilah Kristen Muhammadiyah alias KrisMuha sebagai varian sosiologis bukan teologis.

Menurut Abdul Mu’ti, istilah KrisMuha merujuk pada kedekatan hubungan antara pemeluk Kristen dengan gerakan Muhammadiyah.

Jadi tidak benar kalau diartikan sebagai penggabungan akidah Muhammadiyah dengan keyakinan Kristen.

“Kristen Muhammadiyah merupakan varian sosiologis yang menggambarkan para pemeluk Agama Kristen atau Katolik yang bersimpati dan memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah,” ucap Mu’ti pada Senin 29 Mei 2023 seperti dilansir laman Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id.

BACA JUGA: Jadwal Sidang Mario Dandy: Kapolda Irjen Karyoto Pastikan Tidak Ada Perlakuan Khusus untuk MDS

Mu’ti menegaskan bahwa KrisMuha bukan merupakan anggota resmi Muhammadiyan dan mereka tetap berada dengan nilai dan keyakinan Kristen.

Jadi, varian KrisMuha bukanlah penggabungan teologis antara Muhammadiyah dan Kristen, melainkan simpatisan Muhammadiyah yang beragama Kristen.

“Mereka bukan anggota Muhammadiyah. Mereka tetap sebagai pemeluk Agama Kristen atau Katolik yang teguh menjalankan ajaran agamanya. Kristen Muhammadiyah bukanlah sinkretisme agama di mana seseorang mencampuradukkan ajaran Kristen atau Katolik dengan Islam (Muhammadiyah),” ujar Guru Besar Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu..

BACA JUGA: KJP Plus Bulan Juni 2023 Kapan Cair: Biasanya Sih Awal Bulan, Gak Molor Seperti Bulan Mei

Lantas Sekum PP Muhammadiyah itu menyebut bahwa kedekatan bahkan rasa simpati pemeluk Kristen itu muncul setelah berinteraksi dengan warga organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia itu.

Kedekatan dan rasa simpati  dari para pemeluk Kristen itu, kata Abdul Mu’ti,  juga dipengaruhi oleh pemahaman mereka atas Muhammadiyah selama belajar di sekolah atau lembaga pendidikan milik organasisi Islam yang didirikan oleh Kiai Ahmad Dahlan pada tahun 1912.

Hingga saat ini, lembaga sosial kemasyarakatan Muhammadiyah telah menyentuh area di mana Islam menjadi minoritas.

Varian KrisMuha menunjukkan peranan pendidikan Muhammadiyah dalam membangun kerukunan antar umat beragama dan persatuan bangsa.

BACA JUGA: 22 Ribu Guru Agama Honorer Akan Terima Insentif Rp250 Ribu per Bulan Selama Setahun, Tahap Pertama Cair Juni

“Mereka tetap teguh menjadi pemeluk Kristen atau Katolik karena selama belajar di sekolah atau lembaga pendidikan Muhammadiyah mendapatkan pendidikan Agama Kristen atau Katolik yang diajarkan oleh pendidik Agama Kristen atau Katolik sebagaimana diatur UU nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,” ungkap Abdul Mu’ti.

Temukan Artikel Viral kami di Google News
Artikel Terkait
Terpopuler
Terbaru

Piala Dunia FIFA 2026: Ini Syarat Indonesia Lolos

TENTANGKITA.CO, JAKARTA - Peluang Indonesia menjadi  satu dari dua negara di Grup C yang lolos  dari babak ketiga Kualifikasi...