TENTANGKITA.CO – Penting juga nih disimak ya kawan, tentang apa sih tanda ibadah puasa Ramadhan kita diterima Allah atau tidak.
Ramadhan atau bulan puasa tinggal dalam hitungan tidak lebih dari 60 hari lagi karena sekarang sudah memasuki bulan Rajab 1444 Hijriyah.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa 1 Ramadhan atau awal puasa 2023 jatuh pada tanggal 23 Maret berdasarkan hisab yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid.
Meski urusan apakah ibadah kita diterima atau tidak hanya Allah SWT saja yang tahu, menurut Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, puasa Ramadan seseorang yang diterima ataut idak dapat diketahui melalui beberapa tanda.
BACA JUGA: Info Terbaru Bansos PKH 2023 Kapan Cair: Aman, Dana Sudah Tersedia Kata Mensos Risma
BACA JUGA: Yang Masih Suka Ngebul Nih, Studi Terbaru: Vape Lebih Berbahaya dari Rokok
“Pertama Rasulullah Saw memberikan rambu-rambu. Puasanya imanan wa ihtisaban. Jadi karena iman, bukan karena ingin sehat, ingin supaya mendapatkan harta yang banyak. Dan ihtisaban, mengharapkan pahala dari Allah Swt,” ungkapnya seperti dilansir muhammadiyah.or.id beberapa waktu lalu.
Kemudian Dadan Kahmad menukil hadits Nabi SAW dari riwayat Imam Bukhari yang menjelaskan tentang filosofi orang berpuasa yang benar.
“Man shama Ramadhana imanan wahtisaban ghufira lahu ma taqaddama min dzanbih (barangsiapa berpuasa selama bulan Ramadan dengan iman dan ihtisab, maka diampuni Allah dosa terdahulunya).’’
Tanda kedua puasa seseorang itu diterima jika selama bulan Ramadan dan setelah bulan Ramadan orang itu menjauhi ghibah, berbohong, hingga hal-hal tercela lain yang dilaran oleh agama Islam.
Dadang dalam Catatan Akhir Pekan di kanal youtube Tvmu, Sabtu 14 Mei 2022 itu lalu mengutip hadis Nabi Saw riwayat Bukhari lain yang artinya, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan tetap mengamalkannya, maka Allah Ta’ala tidak butuh kepada puasanya.”
BACA JUGA: Muhammadiyah: Awal Puasa 2023 atau 1 Ramadhan 1444 H Jatuh 23 Maret
BACA JUGA: Kapan Awal Puasa Ramadhan 2023 atau 1444 Hijriyah: Ini Prediksi Pakar Astronomi
Dadang lalu mengutip hadis riwayat Ibnu Majah yang artinya, “Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja.”
Dirinya juga menyebut larangan berbuat rafats (berbuat asusila), fusuq (berbuat fasik), dan jidal (berdebat) di dalam ibadah haji sebagaimana termaktub pada surat al-Baqarah ayat ke-197 juga berlaku bagi para pelaku ibadah puasa di bulan Ramadan.
“Nah itu juga melemahkan atau mengurangi dari kadar puasa ini. Tetapi kalau kita bagus, hebat, bisa menahan diri selain makan-minum dan yang membatalkan itu, kita juga menahan diri dengan tidak bohong, tidak menipu, tidak bicara kasar, tidak menganiaya orang dan menzalimi orang, insyaallah puasa kita diterima,” kata Dadang.
BACA JUGA: Info Terbaru Bansos PKH 2023 Kapan Cair: Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id
“Kita optimis saja. Karena Allah itu Maha Rahman-Rahim, Maha Pengampun, Maha Penyayang. Selama kesalahan itu karena ketidaksengajaan atau karena kebodohan kita, maka Allah mengampuni. Tapi kalau disengaja apalagi kita pernah membatalkan puasa tanpa alsan, wah itu sangat tidak baik dalam melaksanakan ibadah itu. Optimis, insya Allah diterima,” katanya.
Demikian pembahasan tentang tanda ibadah puasa Ramadhan kita diterima Allah SWT. Semoga bertemu Ramadhan ini.