TENTANGKITA.CO, JAKARTA – Luiz Inacio Lula da Silva (77) terpilih menjadi presiden ke-39 Brazil dalam sebuah pemilihan yang ketat, menambah daftar pemimpin di negara-negara Amerika Latin yang berhaluan kiri.
Lula mengalahkan kandidat incumbent dari sayap kanan, yaitu Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden putaran kedua Brasil hari Minggu.
Lula mengantongi 60 juta lebih suara dari 95,5 persen surat suara yang telah selesai dihitung. Dia mendapatkan dukungan 50,9 persen sedangkan Bolsonaro mendapatkan 57,9 juta suara atau 49,1 persen demikian data data dari Mahkamah Agung Pemilihan.
Baca juga: Chile Punya Presiden Berusia 35 Tahun, Indonesia Jangan Harap karena Ada Aturan Usia Minimal
Lula akan menjadi presiden ke-39 Brasil pada 1 Januari 2023 setelah menjabat sebagai presiden ke-35 negara itu dari 2003 hingga 2010.
“Saya bangkit dalam politik Brazil setelah mereka mencoba mengubur saya hidup-hidup. Sekarang saya di sini untuk memimpinm pemerintahan dalam situasi yang sangat sulit. Tetapi saya yakin bahwa dengan bantuan rakyat, kami akan menemukan jalan keluar dan memulihkan perdamaian,” tulisnya di Twitter, seperti Anadolu Agency.
Lula adalah politisi populer yang membawa program-program kerakyatan di Brazil. Pada periode sebelumnya dia disebut berhasil mengentaskan 30 juta masyarakat di Brazil dari jurang kemiskinan dengan sejumlah program sosial.
Baca juga: Gabriel Boric, Milenial Berhaluan Kiri Terpilih jadi Presiden Termuda Chile
Popularitasnya sempat ternoda karena skandal korupsi dan pencucian uang yang membuatnya dijatuhi hukuman 18 bulan penjara. Namun akhirnya dia bisa maju kembali mencalonkan diri setelah Mahkamah Agung membebaskannya dan menyebut putusan tersebut bisa kolusi.
Ketika semua suara akan dihitung, Lula mentweet “demokrasi,” dengan tangannya diletakkan di atas bendera Brasil, sebuah isyarat simbolis setelah beberapa menuduh Bolsonaro mengkooptasi warna nasional untuk tujuan politik.
Pilpres di Brazil diikuti oleh sekitar 156 juta pemilih memenuhi syarat untuk memberikan suara. Lebih dari 697.000 warga Brasil yang tinggal di luar negeri juga berhak memilih, menurut kantor berita publik nasional Agencia Brasil.
Pada putaran pertama pemilihan pada 2 Oktober, banyak jajak pendapat menunjukkan kemenangan yang jelas bagi Lula, yang menerima 48% suara dibandingkan dengan Bolsonaro yang 43%.
Baca juga: Pakar Unsoed: Undang Rusia ke KTT G-20, Indonesia Ambil Langkah Tepat
Hasilnya berarti bahwa kedua kandidat kurang dari ambang 50% yang dibutuhkan untuk kemenangan habis-habisan, secara otomatis mengamanatkan pemungutan suara putaran kedua.
Presiden Bolsonaro adalah seorang politisi sayap kanan kontroversial yang sering disebut “Trump dari Brazil”. Dia meremehkan pandemi Covid-19 dan sering melontarkan komentar-komentar rasis dan homophobia.